KARIMUN TERKINI

Angka Stunting di Karimun Tahun 2022 Terendah se Kepri, Turun Jadi 13,3 Persen

Angka stunting di Karimun tahun 2022 sebesar 13,3 persen. Angka ini menempatkan Karimun di posisi pertama angka stunting terendah se Kepri

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Foto Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim beberapa waktu lalu. Anwar sebut Karimun menduduki peringkat pertama angka stunting terendah di Provinsi Kepri tahun 2022, dengan angka stunting yang terus alami penurunan 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten Karimun berhasil menekan angka stunting di Karimun di bawah target nasional tahun 2022 lalu.

Wakil Bupati Anwar Hasyim mengatakan, Karimun menduduki peringkat pertama angka stunting terendah di Provinsi Kepri, dengan angka stunting yang terus alami penurunan.

"Berkat kerja keras pemerintah daerah bersama stakeholder terkait, angka stunting Karimun 13,3 persen di tahun 2022," ujar Anwar Hasyim, Kamis (9/3/2023) lalu.

Dari upaya itu, Kabupaten Karimun berhasil meraih penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Kami terus berupaya untuk menekan angka stunting di Karimun. Ke depan kami targetkan ini terus turun," ujarnya.

Saat ini, angka stunting Karimun sudah berada di bawah target nasional sebesar 14 persen. Hal ini harus dipertahankan agar tidak alami kenaikan ke depannya.

"Karimun di 13 persen, artinya di bawah target nasional. Ini harus sama-sama kami pertahankan," ujarnya.

Baca juga: Program Pojok Cegah Stunting Hadir di Batam, Ini Tugasnya

Terkait upaya menurunkan angka stunting itu, pihaknya telah membentuk koordinasi antara seluruh stakeholder di Karimun hingga ke tingkat paling bawah.

"Menekan angka stunting ini menjadi fokus pemkab terhadap daerah-daerah di luar pulau Karimun, sehingga kami perdayakan OPD terkait, Camat, Lurah hingga ke PKK sekalipun," ujarnya.

Wabup Anwar menambahkan, angka stunting tertinggi untuk wilayah Karimun, berada di Pulau Karimun, yakni Kecamatan Moro dan Durai.

"Moro dan Durai agak tinggi angka stuntingnya, kendala penanganannya karena jangkauan kita rendah, ditambah data juga terlambat," ujarnya.

Menurutnya, dampak stunting paling berbahaya yakni rendahnya kemampuan anak untuk belajar dan keterbelakangan mental akibat munculnya penyakit-penyakit penyerta lainnya.

Baca juga: Jumlah Terus Turun, BKKBN Kepri Targetkan Nol Persen Stunting Tahun 2024

"Tentunya stunting dapat mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Penurunan angka stunting sangat penting dijaga, bahkan terus kita tingkatkan di bawah angka nasional," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id, / YENI HARTATI)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved