LONGSOR DI NATUNA

BPBD Natuna Petakan Zona Merah Longsor di Pulau Serasan

Antisipasi musibah longsor, BPBD Natuna saat ini tengah memetakan zona merah rawan longsor di Pulau Serasan

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Muhammad Ilham
Tampak sisa material longsor di Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur Kabupaten Natuna, Jumat (17/3/2023). 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna tengah melakukan pemetaan wilayah rawan longsor di Pulau Serasan.

Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan, upaya ini dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi musibah longsor yang bakal terjadi di kemudian hari.

"Saat ini BPBD tengah memetakan zona merah rawan bencana longsor di Pulau Serasan. Itu sebagai upaya mencegah terjadinya bencana," kata Wan Siswandi yang hadir dalam kegiatan doa bersama dan tolak bala di Desa Air Nusa, Jumat (17/3/2023).

Sementara itu, sejumlah warga di Pulau Serasan, masih khawatir dengan musibah longsor terjadi belum lama ini.

Terlebih bagi masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan dan di dekat tebing.

Diketahui, lokasi longsor di Dusun Genting, Desa Pangkalan pada 6 Maret lalu dan memakan 54 korban jiwa merupakan daerah yang berbukit.

Masyarakat Desa Air Nusa Natuna menggelar doa bersama dan tolak bala di posko pengungsian bencana longsor, Jumat (17/3/2023).
Masyarakat Desa Air Nusa Natuna menggelar doa bersama dan tolak bala di posko pengungsian bencana longsor, Jumat (17/3/2023). (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)


Kekhawatiran ini dirasakan warga Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur.

Seperti penuturan Marta. Ia mengaku sangat khawatir pemukiman mereka terkena longsor.

Sebab di atas pemukiman warga ini terdapat bukit yang cukup tinggi yang disebut Gunung Tuba.

"Takut juga pak. Soalnya di atas ada Gunung Tuba. Kemarin sebelum longsor di Pangkalan, terlebih dahulu terjadi longsor di sini. Syukurnya tak ada korban jiwa," kata Marta di sela-sela kegiatan tolak bala yang digelar masyarakat setempat.

Baca juga: Longsor di Natuna Timbun Kebun, Warga Serasan Rasakan Getaran seperti Gempa

Ia menjelaskan, tanah longsor itu berasal dari atas Gunung Tuba. Akibatnya, puluhan hektare perkebunan warga rusak parah.

"Kebun durian dan kelapa saya habis pak. Semua pohon tumbang. Batu dan tanah jatuh dari atas," ujarnya.

Pantauan Tribunbatam.id di Desa Air Nusa, rata-rata pemukiman warga yang tinggal di lokasi ini berada di bawah bukit yang cukup curam.

Ada pula yang tinggal di bawah tebing. Akibat longsor itu, badan jalan menuju Air Nusa juga banyak yang tertimbun reruntuhan tanah.

Sebab bagian kiri jalan merupakan tebing yang berbukit.

(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved