Hasil Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H Bakal Diumumkan Kemenag Hari Ini

Dalam sidang isbat 1 Ramadan 1444 H, pemerintah menetapkan 124 titik lokasi rukyatul hilal di seluruh Indonesia kapan awal Ramadan.

|
TribunBatam.id via TRIBUNNEWS.com/DANY PERMANA
SIDANG ISBAT 1 RAMADAN 1444 h - Kemenag bakal menggelar sidang isbat 1 Ramadan 1444 H hari ini, Rabu (22/3/2023). Foto Pengurus Nahdatul Ulama saat memantau hilal dari lantai 32 pusat perbelanjaan Season City, Jakarta, Senin (8/7/2013), untuk memutuskan awal Ramadhan 1434 H. 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H digelar hari ini, Rabu (22/3/2023).

Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H rencananya digelar Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (22/3/2023) di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H diikuti oleh pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), perwakilan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kemudian duta besar negara-negara luar negeri hingga ormas Islam.

Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H sendiri akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Dalam Sidang Isbat 1 Ramadan 1444 H kali ini, pemerintah telah menetapkan 124 titik lokasi rukyatul hilal di seluruh Indonesia.

Baca juga: Ramadan di Bintan, Rumah Makan Boleh Buka, Tim Bakal Razia Tempat Hiburan Malam

Lantas, bagaimana rangkaian Sidang Isbat yang akan digelar untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2023?

Apa itu Sidang Isbat?

Sederhananya, Sidang Isbat merupakan sidang yang digelar oleh pemerintah untuk menentukan awal bulan Ramadan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isbat berarti penyungguhan, penetapan, penentuan.

Selain digunakan untuk menetapkan awal puasa, Sidang Isbat juga digelar untuk menentukan awal bulan kalender Hijriah seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Sidang Isbat dilaksanakan mengacu pada hasil rukyatul hilal yang dilaksanakan di ratusan titik di seluruh Indonesia.

Bagaimana rangkaian Sidang Isbat?

Kemenag selaku perwakilan pemerintah telah membagi Sidang Isbat ke dalam tiga tahapan untuk bulan Ramadan 2023.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menjelaskan Sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H digelar secara luring dan daring.

Baca juga: Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 1444 H Kemenang, Muhammadiyah Awal Puasa 23 Maret

Tahap pertama yang digelar Kemenag adalah seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronom.

Berdasarkan jadwal yang diterima, seminar mengenai posisi hilal akan dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB.

Seminar ini dibuka untuk masyarakat umum dan dipaparkan oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Namun, karena keterbatasan ruangan, maka jumlah pengunjung yang masuk pun akan dibatasi, sehingga seminar juga dilaksanakan secara online.

Tahapan kedua yakni Sidang Isbat yang akan digelar pada pukul 18.15 WIB.

Sidang bakal digelar secara tertutup.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan memimpin Sidang Isbat penetapan awal puasa Ramadan 2023.

Sidang Isbat akan membahas data hisab termasuk hasil rukyatul hilal di 124 titik di seluruh Indonesia.

Usai Sidang Isbat selesai dilaksanakan, masuklah kita ke tahap ketiga, yakni pelaksanaan konferensi pers.

Konferensi pers penetapan 1 Ramadan 1444 H bakal digelar sekitar pukul 19.05 WIB.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat, Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Resmi Putuskan Lebaran 2 Mei 2022

Teknis Sidang Isbat Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, Sidang Isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 00.23 WIB.

Menurut Kamaruddin, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat Sidang Isbat awal Ramadan 1444 H sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat. Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujar Kamaruddin.

Adapun imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Maka dari itu, penetapan awal puasa Ramadhan 2023 masih menunggu hasil rukyatul (pemantauan) hilal. (TribunBatam.id)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Sumber: Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved