LINGGA TERKINI

Jelang Tradisi Likuran saat Ramadan, Warga Lingga Mulai Buat Pintu Gerbang

Warga di Kabupaten Lingga sudah mulai mempersiapkan perayaan tradisi likuran di Lingga yang akan dimeriahkan 10 malam terakhir.

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/FEBRIYUANDA
Potret warga di RT 03/RW 04 Kampung Suak Rasau, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat membuat pintu gerbang untuk menyambut tradisi likuran 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pada 10 malam terakhir bulan Ramadan kerap ditandai dengan kemeriahan tradisi likuran, yang menjadi sebuah kebiasaan masyarakat di Kabupaten Lingga khususnya.

Tradisi ini telah berlangsung sangat lama dan terus lestari sampai kini.

Kabupaten Lingga merupakan salah satu wilayah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang turut menyemarakkan momen Ramadan dengan nilai-nilai lokal yang ada.

Salah satunya, tradisi likuran bagi masyarakat Kabupaten Lingga sangat dinanti-nantikan saat tiba di malam 21 Ramadan.

Karena, mulai dari malam 21 Ramadan sudah memasuki malam likuran hingga puncaknya malam 27 Ramadan disebut dengan malam Tujuh Likur.

Di mana, malam ini disemarakan dengan kehadiran ribuan lampu cangkok atau pelita yang berjejer di sepanjang jalan rumah warga.

Selain itu, warga juga antusias membuat sebuah pintu gerbang atau gapura dari kayu, sebagai penerangan lampu pelita hingga terkesan lebih megah untuk mempersiapkan saat likuran tibam

Tradisi yang sudah diakui Kemendikbud menjadi menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2019 ini, bukan hanya sekadar bualan saja.

Namun kelestarian ini terus dimeriahkan seluruh wilayah Kabupaten Lingga, sehingga dikenal sampai ke generasi muda.

Salah satunya antusias ini dibuat oleh pemuda di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat.

Mereka membuat pintu gerbang dengan memulai mencari kayu di hutan, rotan, mengumpulkan kaleng, hingga semua kebutuhan yang ada.

"Puasa hari ke empat sudah mulai mencari kayu besar, buat pintu gerbang di kawasan rumah kami. Kayu-kayu itu kami kumpul bersama kawan-kawan lain dan dipikul dari hutan," kata salah seorang pemuda, Farel kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (2/4/2023).

Farel mengungkapkan, bahwa pintu gerbang yang mereka buat kali ini jadi perdana, yang didirikan di RT 03 RW 04, Kampung Suak Rasau.

Dia menjelaskan, dengan bantuan beberapa orangtua, rencana pembangunan pintu gerbang tersebut akan membentuk jembatan dengan di atasnya dibentuk menyerupai kubah masjid.

"Jadi kubah masjid itu dibuat menggunakan rotan yang dilengkung, kami dibantu beberapa orangtua di sini untuk membuatnya lebih bagus," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved