Korban Kecelakaan di Kuningan oleh Mobil Bupati Tewas saat Beli Baju Lebaran

Kisah pilu terungkap dari korban kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati yang meninggal dunia dalam kejadian itu.

Inzet: Bupati Acep Purnama turun dari mobil usai kecelakaan terjadi.
Kecelakaan di Kuningan - Keluarga korban tewas kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati mengungkap kisah pilu. Foto saat petugas dan warga mengevakuasi korban tewas yang masih tergeletak di kolong mobil dinas Bupati Kuningan, Acep Purnama saat kecelakaan terjadi di Jalan Sidangagung, Kuningan, Senin (3/4). 

KUNINGAN, TRIBUNBATAM.id - Korban kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati Acep Purnama menyisakan kisah pilu.

Korban tewas dalam kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati merupakan pasangan suami istri atau pasutri.

Adapun identitas mereka yakni Jamaludin (38) dan Ilah Kustilah (38).

Keduanya tewas dalam kecelakaan di Kuningan saat hendak membelikan pakaian lebaran untuk anaknya.

Kisah pilu korban tewas kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati itu diceritakan Jono (61) dan Karti (58), anak kandung Jamaludin.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol, Truk Membawa Bahan Kimia Meledak dan Terbakar, Dua Orang Tewas

Jasad pasutri korban tewas dalam kecelakaan di Kuningan oleh mobil Bupati ini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat rumahnya.

Keluarga memutuskan pemakaman langsung dilakukan di malam hari, setelah dinyatakan meninggal dunia pada Senin petang (3/4/2023).

Keputusan ini diambil karena tidak tega dengan kondisi jasad keduanya yang rusak.

Keduanya mengalami luka fatal di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainya.

Jono, bapak kandung Jamaludin, mengungkapkan, dirinya mendengar kabar dari anak pertama, kakaknya Jamal.

Dia menelepon Jono dengan kondisi menangis.

Baca juga: Kecelakaan di Lampung Tewaskan Polisi, Mobil Bawa Uang Bank Rusak Berat

Kakaknya meminta Jono langsung ke rumah sakit.

Jono bergegas, dan setiba di lokasi, dirinya melihat semua keluarga di rumah sakit dalam kondisi menangis.

Bahkan Jono tidak diperbolehkan melihat Jamaludin karena dikhawatirkan tidak sanggup melihat jasadnya.

“Jam 3 lewat, anak saya yang paling gede nangis, adik di rumah sakit. Dia minta saya ke rumah sakit. Sampai di sana, udah banyak anak saya, pada nangis, ga boleh lihat, katanya takut kenapa-kenapa. Tahunya ga lama kemudian, saya sudah berada di rumah lagi,” kata Jono saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/4/2023) petang.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved