TANJUNGPINANG TERKINI

Disdagin Tanjungpinang Bantah Harga Daging Ayam Naik Akibat Ekspor ke Singapura

Kepala Disdagin Tanjungpinang membantah kabar yang menyebut kenaikan harga daging ayam di Tanjungpinang akibat diekspor ke Singapura.

tribunbatam.id/Rahma Tika
Pedagang ayam segar saat sedang melayani pembeli di Pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang belum lama ini. Kepala Disdagin Tanjungpinang membantah kabar yang menyebut kenaikan harga daging ayam di Tanjungpinang akibat diekspor ke Singapura. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang membantah kabar yang menyebut kenaikan harga daging ayam di Tanjungpinang akibat ekspor ke Singapura.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan Tribunbatam.id di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, seorang pedagang daging ayam potong mengatakan, mereka terpaksa menaikkan harga ayam segar karena stok ayam peternak tidak banyak.

"Itu tidak benar, kenaikan ayam broiler bukan karena adanya ekspor ke Singapura," ucap Kepala Disdagin Tanjungpinang,  Riany, Minggu (28/5/2023).

Menurutnya, kenaikan ini terjadi karena ketersediaan ayam potong sekarang sedang mengalami kekurangan akibat permintaan terlalu banyak saat Idul Fitri 1444 Hijriah lalu.

"Kala itu, ayam yang masih muda sudah dijual oleh peternak karena banyak permintaan. Seharusnya ayam yang muda itu untuk persediaan pasca lebaran, namun karena sudah banyak terjual sehingga persediaan sekarang kurang maka harga menjadi naik," ungkap Riany.

Baca juga: Jadwal Pelayaran Kapal Minggu Rute Batam Tujuan Singapura via HarbourFront Center

Ia menambahkan, kenaikan harga ayam potong saat ini sekitar Rp 2.000 per kilogram.

Sebelumnya, dijual Rp 38 ribu per kilogram, sekarang dijual pedagang Rp 40 ribu per kilogram.

Namun demikian, Riany memberi alternatif selain ayam potong segar, masyarakat juga bisa menikmati ayam beku yang dijual dengan harga terjangkau di pasar Tanjungpinang.

"Ayam beku juga bisa jadi alternatif apabila harga ayam segar sekarang Rp 40 ribu perkilo jika dianggap memberatkan pembeli,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kabid Stabilisasi Harga Disdagin, Endy Febri.

Ia menyebutkan, adanya ekspor ayam ke Singapura oleh salah satu pihak terkait di Bintan sebanyak 23.040 ekor itu sangat tidak berpengaruh dengan kenaikan harga ayam saat ini.

Menurutnya pihak distributor ayam mengatakan, kenaikan harga ayam karena persediaan saat ini sangat kurang akibat ayam muda sudah banyak dijual pada Idul Fitri 1444 Hijriah lalu.

"Tapi harga ini akan kembali normal tak lama lagi. Karena masa panen ayam baru sekirar 40 hari,” katanya. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved