WAWANCARA EKSKLUSIF

Ebony Batam Berbagi Rahasia Agar Bisnis Bisa Bertahan Puluhan Tahun

Mempertahankan dan mengembangkan bisnis hingga jadi besar tentu tidak mudah. Ingin tahu bagaimana caranya? Simak Podcast bersama Ebony Batam berikut.

ISTIMEWA
Personal Assistant to Managing Director Ebony Batam, Atika Rahmadani, SIP, MSc (kiri) saat diwawancarai dalam program Tribun Batam Podcast, edisi Selasa 20 Juni 2023. 

Ini merupakan suatu hal yang sangat mudah untuk dijual, misalkan kita ferfomnya sangat baik maka akan tersebar sangat cepat.

Selain itu tentu saja melihat marketnya ya, marketnya sangat besar. Jadi kalau dilihat dalam satu bulan ada ratusan pasangan pengantin yang menikah di Kota Batam.

Mereka pasti membutuhkan vendor mulai dari makeup nya, katering, fotografer, gedung, dekorasi, band.

Maka dari itu kenapa kita tidak mengambil bagian dari market tersebut. Makanya saya semakin tertarik untuk bergabung dan membantu ibu saya yang merupakan pendiri Ebony, selain berbakti pada orang tua juga cuannya cukup menjanjikan.

TB: Ebony kan berdiri sudah 30 tahun ya, pertama kali kan salon kecantikan, coba ceritakan progres nya, tiba-tiba sudah ada WO nya, terus ada dekorasi nya dan segala macamnya, dan kita juga ingin tahu modal awal bangun Ebony ini?

AR: berbicara soal modal awal, itu hanya ada satu kaca, satu kursi, satu tempat cuci rambut, ini di tahun 1993. Modalnya hanya itu, di Batam masih sepi banget.

Pelanggan mama itu hanya tetangga-tetangga untuk potong rambut. Kebetulan mama juga sudah kursus make up, kursus sanggul di Yogyakarta.

Nah, setelah itu karena lumayan langganan nya sudah mulai ramai akhirnya tiga tahun kemudian ambil ruko.

Kemudian semakin berkembang lagi, sekitar empat tahun kemudian tahun 1997 itu baru pindah ke bangunan saat ini.

Dari situ mama saya melihat bahwa, kayaknya sudah bisa terima makeup pengantin. Seperti yang sampaikan bahwa pernikahan di Indonesia, di Batam aja minimal 50 tamu itu ga kemana.

Dari 50 tamu melihat hasilnya, kemudian dari mulut ke mulut, karena dulu belum ada sosial media jadi agak sulit untuk promosinya.

Kemudian mama mulai menyediakan baju pengantin, menambah lagi produknya, menyewakan baju pengantin, baju adat, pelan-pelan modal terkumpul.

Jadi yang saya pelajari dari ibu saya bahwa, ketika  kita membangun bisnis jangan terburu-buru untuk membeli barang secara besar-besaran.

Lebih baik pelan-pelan sembari kita mengenali apasih yang diinginkan market ini gitu.

Kalau ditanya modal gede enggak ya? Enggak. Karena benar-benar dari sedikit demi sedikit. Mungkin ada beberapa pebisnis yang berani untuk gambling untuk mengambil modal gede.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved