Jadwal MotoGP Belanda 2023, FP1 Jumat Pukul 15.45 WIB, Ducati: Honda - Yamaha Salah Strategi

TRIBUNBATAM.id, ASSEN - MotoGP 2023 kembali hadir akhir pekan ini di Belanda, yang berlangsung mulai Jumat (23/6/2023).

MotoGP Belanda 2023 akhir pekan ini akan digelar pada 23-25 Juni 2023 di Sirkuit Assen, Belanda.

MotoGP Belanda adalah seri ke-8 dalam kalender MotoGP 2023 atau seri ketiga beruntun yang digelar dalam tiga pekan.

Musim lalu MotoGP Belanda yang memiliki track sepanjang 14 kilometer ini dikuasai pebalap Ducati Francesco Bagnaia. 

Hingga seri ketujuh, Ducati masih mendominasi balapan, sementara tim pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha terpuruk.

Terkait situasi yang dialami Honda dan Yamaha musim ini, Manajer Umum Ducati menyebut itu karena kesalahan strategi kedua tim.

Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2023, Honda Masih Menderita, Joan Mir, Alex Rins Absen, Marc Marquez?

Menurut Manajer umum Ducati Corse Gigi Dall'Igna, Honda dan Yamaha membuat kesalahan strategis karena fokus pengembangan motor MotoGP mereka hanya di sekitar juara dunia masing-masing Marc Marquez dan Fabio Quartararo.

Sebaliknya, Ducati yang memiliki delapan motor di grid - dua kali lebih banyak dari Honda dan empat kali lebih banyak dari Yamaha - juga menanyai, bahkan pengendara Desmosedici paling lambat untuk mendapatkan umpan balik dan ide.

Itu tentu saja tidak terjadi dalam semalam, tetapi Ducati kini telah melampaui raksasa Jepang Honda dan Yamaha, yang memenangkan setiap balapan MotoGP selama musim 2011-2015.

Setelah menyapu tiga gelar juara pebalap, tim dan konstruktor tahun lalu, Ducati telah memenangkan 11 dari 14 balapan sepanjang tahun ini, termasuk sprint baru. KTM memiliki 2 kemenangan dan Honda 1.

Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2023, Fabio Quartararo Puji Kegigihan Marc Marquez Meski Sering Jatuh

Yamaha memiliki posisi ketiga terbaik untuk Quartararo, yang merupakan pebalap terdepan dengan mesin Jepang dengan posisi kedelapan dalam klasemen poin.

Yamaha berada di urutan kelima dan terakhir dalam gelar konstruktor dengan Honda keempat, di belakang pabrikan Eropa Ducati, KTM dan Aprilia.

"Kesalahan strategis mereka adalah berpedoma hanya pada satu pembalap."

"Mereka hanya mendasarkan pengembangan motor pada hasil dan umpan balik dari pembalap terkemuka di masing-masing merek," kata Dall'Igna mengutip GPone.com.

“Seringkali apa yang dikatakan pembalap top, sang juara, tidak benar karena bakatnya menutupi masalah yang dialami motor."