LINGGA TERKINI

Kisah Kakek Abu Basar Asal Lingga Pergi Haji Dari Hasil Nabung Motong Karet

Siapa sangka, kakek asal Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir ini berhasil tunaikan haji, dari hasil menabungnya hanya sebagai pemotong karet.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Febriyuanda
Kakek Abu Basar (77) asal Desa Kote, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat tiba di Pelabuhan Jagoh yang baru pulang menunaikan ibadah haji, Rabu (5/7/2023) 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Abu Basar (77), kakek asal Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selamat pulang ke kampung halamannya, setelah menunaikan ibadah haji.

Siapa sangka, kakek asal Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir ini berhasil tunaikan haji, dari hasil menabungnya hanya sebagai pemotong karet.

Pukul 14.57 WIB, Rabu (5/7/2023), pria lansia yang lebih dikenal dengan sapaan kakek Basar ini keluar dari kapal, yang membawanya tiba di Pelabuhan Jagoh.

Badannya tampak lesu. Wajahnya tampak sedikit pucat.

Dia berjalan keluar secara pelan, layaknya kakek yang sudah berumur pada umumnya.

Informasi yang TribunBatam.id, saat itu dia sedang dalam keadaan kurang sehat. 

"Dia kurang sehat memang saat pulang ke sini, di Batam juga dibawa ke Klinik Asrama. Demam dan batuk," ujar salah seorang pria dari pihak keluarganya, Khairul.

Namun begitu, air matanya pun tak terbendung lagi saat di pelabuhan disambut oleh keluarganya.

Pelukan keluarganya erat. Tampak meneteskan air mata di bahu kakek Basar.

Dalam keadaan lesu, kakek Basar ini pun masih punya tenaga untuk memeluk siapapun yang ia kenal di pelabuhan itu.

Kakek Basar sebelumnya menyebutkan, bahwa ia mendaftar haji sejak 2012.

Uang yang ia kumpulkan, hasil dari penyadap karet yang telah ia lakoni bertahun-tahun lamanya.

"Alhamdulillah, panggilan Allah menuju Baitullah terkabulkan," ujarnya.

Abu Basar pun merasa senang, saat dirinya bisa menunaikan rukun Islam yang ke 5 di tahun ini. Baginya, berangkat ke tanah suci merupakan garis yang sudah ditentukan atau orang yang dimampukan oleh Allah.

Seharusnya ia berangkat 2020 lalu.

Namun, ada aturan pemerintah terkait pembatasan usia ataupun karena pandemi.

"Alhamdulillah mungkin ini sudah garisnya saya berangkat tahun ini," tuturnya.

Dalam kesehariannya, ia turun ke kebun pasa pukul 06.00 WIB hingga pulangnya pukul 11.00 WIB.

Dari itu, ia mendapatkan karet basah sekitar 5 hingga 7 kilogram.

Sembari menunggu jadwal keberangkatan, kakek Basar masih terus menyadap karet di kebun miliknya. 

Saat ini, Basar pulang dengan suka cita.

Meski demam dan letih, ia tampak bersyukur pulang dengan selamat ke kampung halamannya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved