Pemuda Batam Kenalkan Makanan Nusantara di Australia, Sup Ikan Batam jadi Primadona

Insan Abdurahim, chef kelahiran Batam, 8 Oktober 1998 ini membawa menu kuliner Sup Ikan Batam

|
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
Ist
Insan Abdurahim, chef kelahiran Batam membawa menu kuliner Sup Ikan Batam sebagai sajian menu di Restaurant KOBO di Sydney, Australia dalam Chef Table Portraying Story Telling. 

BATAM, TRIBUNBATAM - Insan Abdurahim, chef kelahiran Batam, 8 Oktober 1998 ini membawa menu kuliner Sup Ikan Batam sebagai sajian menu di Restaurant KOBO.

Itu merupakan satu dari banyaknya Restoran terkenal di Sydney, Australia.

Pada pertengahan Juni 2023, restoran tempatnya bekerja memberinya kesempatan untuk menghidangkan makanan khas Indonesia dalam Chef Table Portraying Story Telling.

Hal ini menjadi peluang bagi dirinya, untuk mengenalkan masakan Indonesia kepada dunia.

Kesempatan yang belum tentu diberikan jika ia bekerja di tempat lain.

Ini membuatnya excited, untuk memberikan yang terbaik dalam sajian spesial episode, di Restorant yang memiliki konsep surasang (masakan khusus yang disajikan di atas meja makan) mulai yang tradisional hingga Korea kontemporer modern.

"Ini merupakan kesempatan bagus untuk mengenalkan cita rasa Indonesia," ucap Insan pada TribunBatam.id, Kamis (13/7/2023).

Menu kuliner Sup Ikan Batam
Menu kuliner Sup Ikan Batam (Ist)

Menu yang dihidangkan beragam.

Bahkan nama makanan lokal pun turut ia sajikan hingga menjadi tampilan yang sangat unik dan modern. 

Mulai dari wedang ronde, soda gembira, gado-gado, telur gulung batagor, terong raos, mpem mpek, sup ikan batam, ice tea obeng lapis, dan masih banyak lagi.

Tak menghilangkan cita rasa asli Indonesia, modifikasi dari tampilan menambah nilai dan daya tarik sendiri bagi pengunjung.

"Tujuannya untuk mengenalkan cita rasa masakan Indonesia. Jadi, pasti untuk teknik dan bumbu yang digunakan tetap dengan khas Indonesia. Untuk porsi disesuaikan juga kan kalau di Aussie," ujarnya.

Imbuhnya, dari sekian banyak menu yang disajikan, masakan Sup ikan Batam miliknya menjadi yang paling diminati di negara selatannya Indonesia tersebut.

AWAL Karir

Insan merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas di Salah satu sekolah di Batam.

Saat lulus ia berkeinginan melanjutkan sekolah di Perguruan Tinggi dengan mengambil jurusan Teknik Mesin.

Namun takdir berkata lain, terpaksa ia memilih untuk bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Berkecimpung di dunia chef sejak usia 19 tahun memang tak pernah terbayangkan bagi Insan sebelumnya.

Mulanya Chef Insan menceritakan, saat memutuskan merantau ke Australia, ia hanya fokus untuk mencari penghasilan di negara kanguru tersebut.

"Waktu itu datang ke Australia memang sengaja untuk bekerja saja. Gak langsung jadi chef. Bekerja di restauran itu pernah bagian nyuci, bukan bagian dapur," kata Insan.

Tak segampang yang dibayangkan. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Australia, Chef Insan bekerja bukan sebagai koki masak.

Namun, ia hanya bekerja di bagian belakang bukan bagian dapur masak.

Pernah juga ditempatkan di office.

Baru setelah itu, Chef berdarah Batam Indonesia ini ditunjuk untuk bekerja di bagian dapur.

Tentu bukan hal mudah tanpa modal bisa masak.

Selama kurang lebih 7 bulan ia diberi kesempatan untuk belajar memasak sembari ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan chef di bangku perkuliahan di Australia.

Lima tahun menekuni bidang kuliner menjadikannya seorang yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan di bidang kuliner.

Terlepas dari itu, pasti ada sosok mentor yang menemani perjalanan karir Chef Insan yang ternyata memang sosok inspiratif dalam hidupnya.

Bekerja bersama Chef Reynold Poernomo MasterChef Indonesia-Australia dan juga Chef Arnold MasterChef Indonesia, selama 4 tahun.

Tentu, memberinya banyak pengalaman berharga hingga saat ini.

Bahkan, ia memiliki berbagai background masaka,

Seperti Franch Japan food, Korean food, Korean Japan Food hingga Thailand food.

Hal ini menjadikannya semakin yakin bahwa Indonesian food juga bakal ia kenalkan kepada khalayak internasional.

"Meski banyak yang membuat saya ragu. Tapi saya tetap yakin saya bisa mengenalkan cita rasa Indonesia," ucapnya.

Apalagi saat ini, Jacob Lee, mentornya yang sekarang di Restoran KOBO Sydey Australia.

Pemilik resto bergaya Bap Sang (makanan tradisional dari Korea) menginspirasinya juga untuk lebih berani berinovasi untuk memperkenalkan masakan tradisional Indonesia.

"Harus ada yang berani, kalau gagal yaudah gagal. Jadi tahu kan. Tapi kalau ngga dicoba ngga ada yang tahu," yakin Chef Insan.

ORANG Tua

Seperti kebanyakan orangtua di Indonesia, orangtua Chef Insan juga menyayangkan keputusan itu.

Saat ia bekerja di bagian office, dan memilih untuk bekerja di dapur. 

"Awalnya di bilang buang-buang waktu aja. Di Aussie bekerja bagian office itu susah buat masuknya. Jadi, ortuku pas saya kasih tahu ya responnya mulanya nggak support," ungkap Chef Insan.

Orangtua Chef Insan berharap agar ia menjadi dokter atau pengusaha.

Namun ia memiliki prinsip-prinsip yang cukup kuat untuk menekuni bidang kuliner.

"Saya itu orangnya gini, daripada saya kerja kayak orang kerja. Mending saya kerja tapi kayak ngga kerja. Enjoy gitu," kata Chef Insan.

Dengan kerja keras usahanya, hingga saat ini ia terus meyakinkan orangtuanya bahwa ia akan berhasil.

Chef Insan juga memiliki rencana untuk membuka chef table atau art food plate di Australia. 

Dengan konsep tradisional Indonesia, pria yang tahun ini akan memasuki usia 25 tahun tersebut bercita-cita menjadikan cita rasa makanan Indonesia menjadi sajian yang paling banyak diminati pecinta kuliner dunia. 

"Untuk Chef di seluruh Indonesia tetap semangat dalam menekuni bidang kuliner. Jangan malu dengan kuliner negara kita sendiri. Karena saya yakin, melalui kuliner kita bisa mengharumkan nama Indonesia," ungkap Chef Insan.

Menurutnya, Negara dengan beragam suku, budaya, adat istiadat, dan juga mempunyai 5000 lebih makanan asli dari Indonesia, tentu memliki potensi besar untuk go Internasional.

Dengan bersama-sama bergandengan tangan mengajak chef Indonesia memperkenalkan makanan khas Nusantara.(TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved