Pembunuhan Mahasiswa UI, Pacar Tersangka Bingung saat Polisi Membawa Altaf

Tidak hanya pacar tersangka pembunuhan mahasiswa UI yang bingung, penjaga indekos tempat tersangka tinggal juga kaget saat polisi membawanya.

TribunBatam.id via Kompas.com/M Chaerul Halim
PEMBUNUHAN MAHASISWA UI - Tersangka Altafasalya Ardnika Basya (23), pelaku pembunuhan keji atas juniornya, mahasiswa Universitas Indonesia bernama Muhammad Naufal Zidan saat ungkap kasus di Polres Metro Depok belum lama ini. 

TRIBUNBATAM.id - Pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya masih menjadi buah bibir.

Polisi pun mengungkap motif pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya itu.

Pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya itu terjadi di kamar indekos korban yang berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia yang berlokasi di Kukusan Beji, Depok, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.00 WIB.

Muhammad Naufal Zidan (19) menjadi korban pembunuhan oleh seniornya bernama Altafasalya Ardnika Basya (23).

Dari pengakuan Altaf kepada polisi, dirinya nekat melakukan pembunuhan karena terjerat utang pinjaman online (pinjol).

Selain itu, ia juga kebingungan untuk membayar utang tagihan uang kos yang belum terbayar.

Merasa kesusahan, tersangka pembunuhan mahasiswa UI ini pun diduga iri dan merasa panas hati melihat keberhasilan yang selama ini diraih korban.

Baca juga: Orang Tua Mahasiswa UI Korban Pembunuhan Histeris, Ayah Ungkap Firasat

Yang terbaru, penangkapan tersangka pembunuhan mahasiswa UI disaksikan oleh pacarnya.

Tepatnya saat polisi menangkap tersangka di indekosnya, Jumat (4/8/2023).

Kebetulan, saat penangkapan pada Jumat (4/8/2023) di jam salat Jumat, Altaf tengah mengajak sang kekasih ke kosannya yang ada di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat tak jauh dari kampus UI.

Saat itu, sang kekasih bingung ketika melihat Altaf justru dibawa oleh polisi berpakaian sipil.

Momen penangkapan itu juga turut disaksikan oleh Sunarsih selaku penjaga kosan yang ditinggali Altaf.

"Pas ditangkap itu ada ceweknya. Nah ceweknya itu nunggu di atas motor. Sementara Altanya masuk ke dalam katanya mau ngambil barang buat temennya, pas itu polisi datang," kata Sunarsih ditemui TribunJakarta.com di kosan pelaku, Minggu (6/8/2023).

Menurut Sunarsih, tak lama polisi berada di kosan pelaku.

Baca juga: Motif Pembunuhan Mahasiswa UI oleh Senior, Hasil Autopsi Mencengangkan

Altaf kemudian dibawa menuju kantor polisi tanpa adanya perlawanan sedikitpun.

"Cuma sendiri yang ke sini, itu pas waktunya orang pada Salat Jumat. Enggak ada perlawanan sama sekali, si Alta langsung dibawa terus ceweknya ditinggal," ujar Sunarsih.

Saat melihat sang kekasih dibawa polisi, kekasihnya sempat bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan.

"Terus ceweknya nanya 'Sebenarnya ini ada apa dengan Altaf ya kok dibawa polisi'," ujar Sunarsih menirukan ucapan kekasih Altaf yang bertanya kepadanya saat penangkapan itu.

Sunarsih yang saat itu juga belum mengetahui apa yang diperbuat Altaf juga sama bingungnya dengan sang kekasih Altaf.

"Ya ibu juga gatau, ibu kaget ini Altaf dibawa. Soalnya baru pertama kali belum dipanggil sama polisi, langsung begitu dibawa aja," kata Sunarsih.

Belakangan mereka baru mengetahui bahwa ternyata Altaf ditangkap karena membunuh adik kelasnya bernama Naufal Zidan (19).

Baca juga: Mahasiswa UI Bunuh Juniornya, Motif Pelaku Ingin Kuasai Harta Korban Karena Terlilit Utang

Sunarsih mengatakan bahwa Altaf sudah sering mengajak kekasihnya itu ke kosannya.

Hal itu berbeda dengan sosok korban pembunuhan yang disebutnya tak pernah dibawa Altaf ke kosannya.

Altaf sudah mengekos di kosan Wisma Ladika sekira satu tahun lebih.

Saat ini, di kosan tersebut, Alsaf tinggal bersama dua teman kuliahnya.

"Pacarnya emang sering ke sini makanya saya tahu, baru pacaran kira-kira 3 bulan ini. Tapi kalau yang korbannya ini belum pernah ke sini," ujarnya.

Polisi menemukan sejumlah barang milik korban saat penangkapan.

Di antaranya satu unit laptop, dua iPhone serta dompet korban

KRONOLOGIS Kejadian

Penangkapan Altaf setelah penyidik Polres Metro Depok memeriksa sejumlah saksi secara intensif.

Waksat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan pun mengungkap kronologis pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya tersebut.

Sebelum melancarkan aksinya, korban awalnya dijemput oleh pelaku dari kampusnya pada Rabu (2/8/2023).

Keduanya lalu menuju indekos yang ditinggali korban.

Baca juga: Polda Metro Jaya Minta Maaf, Cabut Kembali Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan

Sesaat setelah Altaf selesai bertamu di indekos korban, ia berpamitan hendak pulang.

Korban pun membukakan pintu untuk Altaf, tapi ia tiba-tiba menendang pelaku.

"Si pelaku itu lalu melawan dan menggigit tangan korban, pelaku lalu mendorongkan tangannya ke mulut korban sehingga cincin si pelaku tertinggal di tenggorokan korban dan lalu (pelaku) melakukan penusukan (kepada korban)," jelas Nirwan.

Hasil autopsi mengungkap jika terdapat cincin pelaku dalam kerongkongan korban.

Tidak hanya itu, tubuh mahasiswa Sastra Rusia UI yang menjadi korban pembunuhan ini ditemukan sejumlah luka akibat senjata tajam.

Polisi juga menyita pisau lipat yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa juniornya itu.

Muhammad Naufal Zidan (19) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Jumat (4/8/2023) atau dua hari setelah pembunuhan itu.

Jasadnya ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik dan ditemukan di kolong tempat tidur dengan kaki terikat lakban.

Dari pemeriksaan, Wakasat Reskrim Polres Depok Jawa Barat, AKP Nirwan Pohan menjelaskan motif Altaf membunuh karena diduga ingin menguasai harta milik korban.

Dari pengakuannya, dirinya nekat melakukan pembunuhan karena terjerat utang pinjaman online (pinjol).

Selain itu, ia juga kebingungan untuk membayar utang tagihan uang kos yang belum terbayar.

Merasa kesusahan, Altaf pun diduga iri dan merasa panas hati melihat keberhasilan yang selama ini diraih korban.

"Niatnya memang untuk menguasai harta milik korban, itu hasil pemeriksaan sementara, karena barang-barang korban termasuk branded seperti iPhone dan sebagainya," ungkapnya.

Ia nekat melancarkan aksinya itu kepada adik tingkatnya sendiri.

Hal tersebut juga diakui Altaf, bahwa ia iri karena korban lebih kaya.

"Pelaku iri dengan kesuksesan (kekayaan) milik korban," ungkap Nirwan.

Korban disebut aktif berinteraksi di Instagram.

Ia kerap memposting foto dan video di media sosial tersebut.

Tak hanya bermain sosial media, korban juga suka di dunia fashion.(TribunBatam.id) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sumber: TribunJakarta.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved