RIBUAN Warga Rempang Batam Ancam Tidak Beri Suara saat Pilkada 2024

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Rempang mengancam tidak akan memberikan suara bagi para politisi yang akan maju pada Pilkada 2024 mendatang.

Pernyataan ini diserukan saat aksi unjuk rasa ribuan Warga Rempang depan Kantor BP Batam, Rabu (23/8/2023).

"Jelang Pilkada nanti mereka pasti akan datang ke kita untuk meminta suara kita. Kita tegaskan hal itu tidak akan terjadi," ujar Koordinator Aksi, Dian Ardiandi yang diaminkan oleh seluruh massa aksi saat itu.

Beberapa perwakilan masyarakat Melayu yang berada di lokasi, bahkan menyerukan seakan dikhianati oleh Kepala BP Batam yang juga menjabat sebagai Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Seruan ini berhubungan dengan pihak masyarakat pesisir yang sebelumnya sudah berjuang dalam mengumpulkan dukungan bagi Muhammad Rudi pada Pilkada 2019 lalu.

Baca juga: Dandim 0316 Terkena Lemparan Batu Ditengah Aksi Unjukrasa Warga Rempang Galang

"Kami di pesisir berjuang untuk memenangkan Rudi. Namun kini kami dikhianati oleh dia. Ke depan kami tidak akan ulangi hal ini," ujarnya.

Seruan aksi peniadaan suara dan dukungan, juga berlaku bagi politisi yang saat ini diketahui akan maju dalam pemilihan Walikota dan Gubernur.

"Dalam pemilihan Walikota dan Gubernur mendatang. Jangan datangi kami dan meminta suara dari kami," ujarnya.

Selain itu, dalam aksi ini perwakilan masyarakat Melayu yang berada di Pulau Penyengat, serta Tanjungpinang juga terlihat berada di lokasi. 

Mereka juta tampak menyerukan penolakan terhadap wacana relokasi pemukiman masyarakat Melayu di Kecamatan Rempang.

"Kami datang kemari untuk saudara-saudara kami di Rempang. Apapun yang terjadi, jangan sampai budaya kami hilang di tanah Melayu ini," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)