Buaya Berkeliaran, Warga Tembeling Tanjung Bintan Ketakutan

Buaya berwarna hitam kini hantui warga RT 02, RW 01 Kampung Tembeling, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

TRIBUNBATAM/RONNYE
Seorang pria sedang berada di pemukiman di RT 002, RW 001, Kampung Tembeling, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (6/9/2023) 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN -  Buaya berwarna hitam kini hantui warga RT 02, RW 01 Kampung Tembeling, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Pasca menyerang seorang pria bernama Ahadi, buaya itu kini berkeliaran di area laut tidak jauh dari pemukiman warga.

Hari ini, sekitar pukul 05.20 WIB, warga masih melihat buaya raksasa itu mengapung di bawah rumah-rumah warga.

Kemunculan buaya berukuran 1,5 meter hingga 4 meter itu, bukan merupakan hal baru. Buaya itu sudah ada sejak tahun 2020, namun baru sekarang ini mengganggu warga.


"Beberapa bulan selama tahun 2023 ini, buaya berwarna hitam bercampur kuning sering mangsa kucing peliharaan warga RT 02. Satu hari bisa dua kucing," sebut Nurjana, Rabu (6/9/2023).

Mirisnya lagi, setelah menerkam Ahadi, buaya itu hampir setiap hari datang dan bersembunyi di bawah kolong rumah panggung.

Baca juga: Warga Bintan Selamat dari Terkaman Buaya, Terjadi saat Buang Air Kecil

"Dua ekor kucing saya sudah di makan buaya. Ya, baru beberapa bulan ini lah," jelas Nurjana.

Atas musibah tersebut, dirinya tidak berani turun melaut untuk menangkap ikan dengan cara mancing. 

Karena biasanya, ia turun melaut menggunakan kapal dayung miliknya di perairan Kampung Tembeling.

"Kita takut pulak jadinya nak turun ke laut, kalau sudah ada musibah seperti ini," katanya.

Kekhwatiran juga dirasakan oleh Kasim. Tokoh masyarakat Kampung Tembeling itu bahkan melarang anaknya untuk tidak melaut terlebih dahulu.

Hal itu ia lakukan, lantaran anak kandungnya sering melaut menggunakan perahu kecil.

"Saya jadi was-was. Anak saya juga suka mancing di laut. Saya saat ini larang dia, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Selama hidup, 69 tahun ini, buaya tidak pernah menyerahkan warga setempat, meski ia sering menampakkan dirinya.

Dia meminta, kepada Pemerintah Kabupaten Bintan agar bisa menangkap buaya tersebut, agar warga sekitar bisa bekerja dengan leluasa.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved