Kampus UIB Sebagai Tempat Pelaksanaan Program Merdeka Belajar

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Universitas Internasional Batam (UIB) menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan program merdeka belajar yang diikuti banyak peserta dari berbagai universitas daerah, Jumat (08/09/2023).

Acara ini dilaksanakan di aula lantai 6 gedung B UIB. 

Acara dimulai dari penyambutan dan diisi oleh Rektor UIB, Dr. Iskandar Itan, Afdalisma, SH., M.Pd Kepala LLDikti X yang disampaikan secara daring, Dessy Aliandrina, Ph.D tim program kampus merdeka mandiri Dikti.

Jumlah mahasiswa UIB yang melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka keluar (outbound) ialah sebanyak 283 orang, di antaranya 192 orang dari program hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka), 78 orang dari program MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) Kementerian, dan 13 orang dari program MBKM Kewirausahaan dengan Sociopreneur Indonesia.

Sementara itu UIB juga menerima mahasiswa (inbound), 71 mahasiswa diantaranya flagship Kemendikbud semua prodi berjumlah 49 mahasiswa dari 39 Kampus di Indonesia. Program PMM mandiri terdiri dari PBI 2 mahasiswa dan 1 mahasiswa prodi akuntansi dari universitas PGRI Sumatra Barat, PMM mandiri 2 mahasiswa akuntansi dari Universitas Slamet Riyadi, PMM mandiri SI dan TI berjumlah 7 mahasiswa dan program Hibah PDK 2023 prodi PBI sejumlah 10 mahasiswa dari Universitas Dharmas Indonesia.

Selain itu UIB juga kedatangan mahasiswa sebanyak 3 mahasiswa luar negeri yaitu dari Rusia, Tanzania, Ghana mereka datang dalam pertukaran mahasiswa untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia beasiswa dharmasiswa Kemendikbudristek.

Dalam program MBKM ini para peserta akan mengikuti program tersebut selama satu semester, sedangkan untuk PMM masa programnya juga satu semester.

Visi yang diberikan dalam pelaksana MBKM tersebut ialah menjadi universitas dengan standar kualitas internasional yang menghasilkan lulusan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dapat mengikuti perubahan global yang dinamis.

Misi ialah secara terus menerus menerapkan pendidikan yang menyeluruh sesuai dengan standar kualitas internasional, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang analitis dan
inovatif melalui penelitian, melaksanakan pengabdian masyarakat yang humanis, menyelenggarakan tata kelola yang akuntabel dan transparan.

Dessy Aliandrina, Ph.D selaku tim program kampus merdeka mandiri Dikti mengatakan jika merdeka belajar merupakan sebuah inovasi untuk menargetkan bagaimana sistemasi pendidikan dapat memberikan pengalaman kualistik dan komperhensif kepada mahasiswa dan civitas akademika, sehingga saat anak itu lulus dapat relevan dengan kebutuhan dunia nyata.

"MBKM adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang diutamakan dengan mempelajari di dunia nyata" ucap Dessy.

Dessy juga menambahkan jika program ini tidak hanya untuk mahasiswa namun juga dari kualitas pengajar juga dituntut untuk menguasai program ini.

Dr. Iskandar Itan selaku Rektor Universitas Internasional Batam mengatakan jika ia turut mendukung program dari Kemendikbud, untuk harapan yang dihasilkan pihak kampus telah mengirim beberapa mahasiswa dari UIB belajar ke berbagai kampus tempat industri dan kegiatan MBKM.

"Secara tidak langsung kami dapat merasakan jika mahasiswa kami belajar kesana, mereka dapat memberitahu kita apa kekurangan kita, dan kita dapat perbaiki demikian juga dengan mahasiswa yang datang dari berbagai kampus mereka berbagi kritik dan saran agar sama-sama menjadi perbaikan" ujar Iskandar

Tambahnya jika dengan program MBKM ini dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dimiliki setiap kampus dan begitu juga pengajar untuk dapat belajar lagi memperbaiki kekurangan-kekurangan.

Secara garis besar mahasiswa dapat mengetahui dan bisa menyesuaikan sekaligus berbagi tentang nilai-nilai yang ada di masing-masing kampusnya.(Tribunbatam.id/ Deny Guspriyanto)