Bukan Hukuman Mati, Ecky Terdakwa Kasus Mutilasi di Bekasi Divonis Seumur Hidup
M Ecky Listiantho, terdakwa kasus mutilasi di Bekasi terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih, divonis seumur hidup pada sidang Senin (18/9)
BEKASI, TRIBUNBATAM.id - M. Ecky Listiantho, terdakwa kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih, divonis seumur hidup.
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut Ecky hukuman mati.
Sidang dengan agenda vonis ini digelar di Pengadilan Negeri Cikarang, Senin (19/9/2023).
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup," ucap Ketua Majelis Hakim, Agus Soetrisno membacakan vonis.
Terdakwa Ecky Listhianto disebut tega menghabisi nyawa Angela Hindriati karena merasa terancam lantaran korban akan melaporkan hubungannya kepada keluarga serta istrinya.
"Bahwa menurut majelis hakim berdasarkan fakta di persidangan yang menjadi pemicu peristiwa tersebut adalah ancaman dari korban yang akan menceritakan hubungan antara terdakwa dengan korban kepada keluarga atau istri terdakwa," ujarnya.
Hakim pun menilai bahwa apa yang dilakukan terdakwa merupakan perbuatan sadis karena dilakukan dengan cara yang sadis.
Baca juga: Terdakwa Kasus Mutilasi di Bekasi Terancam Pidana Mati, Hari Ini Sidang Putusan
Bahkan Ecky juga selama lebih dua tahun menyembunyikan jenazah korban di sebuah kontrakan yang telah disewa.
"Dengan cara memotong - motong tubuh korban dan memasukannya ke dalam (kotak) kontainer dan selama kurang lebih dua tahun mayat tersebut dengan pengawasan terdakwa mayat tersebut disembunyikan di kontrakan yang telah disewa sebelumnya," kata hakim.
Maka dari itu, Ecky Listiantho dinilai hakim telah terbukti secara sah dan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan dan diikuti dengan tindak pidana lain dan menyembunyikan kematian seseorang.
Tak Jadi Pidana Mati
Tak dijatuhkannya vonis hukuman mati kepada Ecky lantaran hakim menilai bahwa terdakwa tersebut tidak terbukti sah melakukan pembunuhan berencana.
"Terdakwa M Ecky Listiantho tidak terbukti secara sah dan meyakinkan sebagaimana dakwaan pertama primair (Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana)," ujarnya.
Awal Mula Kasus
Sebelumnya, warga digemparkan dengan adanya penemuan jasad seorang wanita yang belakangan diketahui adalah Angela Hindriati (54) di sebuah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022) dini hari.
Mayat Angela dimutilasi dan ditaruh di dua boks kontainer di kontrakan tersebut.
Kasus mutilasi ini terungkap, berawal saat polisi melakukan pencarian terhadap seorang pria berinisial M. Ecky Listiantho (34) yang dilaporkan hilang.
Usut punya usut, ternyata Ecky lah yang membunuh dan memutilasi Angela yang merupakan pacarnya.
Baca juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Polisi Ungkap Motif Sementara Ecky Habisi Nyawa Korban
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy menyebut, Angela mengancam Ecky akan melaporkan soal hubungan terlarangnya ke keluarga.
Hal ini jika Ecky saat itu tidak mau memenuhi permintaan Angela yang meminta untuk dinikahi.
"Ia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungan kepada keluarga jika tersangka tidak menikahi korban," kata Resa saat dihubungi, Sabtu (7/1/2023). (tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vonis Seumur Hidup, Pemicu Ecky Bunuh Angela Karena Merasa Terancam Hubungannya Dilaporkan ke Istri
Kejari Karimun Tuntut Mati Tiga Terdakwa Narkoba 60 Ribu Butir Ekstasi, Ini Kasusnya |
![]() |
---|
In Dragon Dituntut Hukuman Mati Oleh Jaksa, Sering Tersandung Masalah Hukum Jadi Alasan |
![]() |
---|
Satria Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Cinta Sesama Jenis Berujung Maut, Pemuda di Jambi Racuni Kekasih Pria, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Sama Dengan Komandannya, Shigit Sarwo Edhi Anak Buah Satria Nanda Juga Lolos Dari Hukuman Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.