Cerita Tim Penjelajah Mahasiswa UNJA Berhasil Gapai Puncak Gunung Daik di Lingga

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) SIGINJAI Universitas Jambi (UNJA) telah merampungkan rangkaian kegiatan lapangan Ekspedisi Bunda Tanah Melayu di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan (Kepri).

Kegiatan ini sudah dimulai sejak tanggal 18 November 2022.

Ada tiga tim yang turun dalam kegiatan lapangan itu. Mulai dari tim sosial budaya, serta tim penjelajah yang terbagi atas tim Gunung Hutan dan Panjat Tebing.

Mereka telah menyelesaikan tugasnya di Daik wilayah Desa Sipincan, Kabupaten Lingga, pada Sabtu (7/10/2023).

Masing-masing tim penjelajah berhasil menoreh sejumlah pencapaian.

Tim Gunung Hutan berhasil menaklukkan beratnya jalur pendakian yang ada di Gunung Daik bersama KPA PERPETUAL.

Selain itu tim Gunung Hutan juga sukses memetakan jalur pendakian Gunung Daik.

Baca juga: Ekspedisi Bunda Tanah Melayu II di Lingga, Mapala Unija Daki Gunung Daik

Adapun pencapaian sebagai tim perdana juga ditoreh oleh tim panjat tebing yang berhasil memanjat tebing gunung.

"Kita benar-benar sampai pada puncak Gunung Daik, dan ketinggian puncak Gunung Daik sudah kita ukur,” ujar Arbain, Ketua Tim Panjat Tebing.

Sebelumnya tinggi puncak Gunung Daik sekitar 1.165 mdpl, namun sekarang menjadi 1.198 mdpl.

Itu setelah timnya mengukur menggunakan bantuan aplikasi Altimeter PRO.

Mereka berharap, kegiatan ekspedisi ini mampu memberikan banyak manfaat bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Lingga.

“Ke depannya, semoga tempat-tempat yang kami kunjungi ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk kemudian dikembangkan menjadi destinasi-destinasi wisata minat khusus yang turut mengangkat popularitas serta menambah pemasukan Lingga,” ujar anggota lain, Yosua Van Zoi.

Rekomendasi tersebut sebutnya, telah mereka utarakan kepada sejumlah pemangku kepentingan yang terlibat.

"Dalam rupa presentasi hasil kegiatan yang diselenggarakan Mapala SIGINJAI UNJA di Kantor Bupati Lingga, Kepulauan Riau pada Selasa 18 Juli 2023,” ungkapnya.

Baca juga: Wisata Sejarah Makam Merah di Lingga, Wisatawan juga Bisa Lihat Gunung Daik dari Sini

Sementara itu, Asisten II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, Zainal Abidin menjelaskan, Gunung Daik merupakan warisan terbesar bagi masyarakat Lingga.

Tidak hanya karena sejarahnya yang kuat, alamnya pun terlihat sangat asri.

Hal itu terbukti dengan keberadaan bunga anggrek yang langka dan pohon-pohon besar yang masih berdiri kokoh.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Mapala SIGINJAI UNJA dengan adanya kegiatan ekspedisi ini. Semoga Gunung Daik ke depannya lebih dikenal para pemanjat wisata tebing alam dengan keunikan dan mempunyai karakteristik berbeda dari tebing yang lainnya.

Semoga ini pun menjadi destinasi baru para pemanjat tebing, khususnya di Kepulauan Riau,” kata Zainal Abidin.

Di kesempatan yang sama, Ketua Mapala SIGINJAI UNJA, Aria mengatakan, kegiatan ekspedisi Bunda Tanah Melayu ini sudah direncanakan dari jauh hari.

Mulai dari pra, persiapan, pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan.

Ia berterima kasih untuk tim yang telah menyukseskan kegiatan Bunda Tanah Melayu ini.

“Harapan kita dari kegiatan ini, Mapala Siginjai Unja yang melakukan kegiatan ini dapat mempromosikan Gunung Daik bisa lebih dikenal sebagaimana khalayak ramai sebagai Bunda Tanah Melayu yang kaya akan wisata dan masih kaya akan budayanya,” tambahnya.

(TribunBatam.id/Febriyuanda)