PILPRES 2024
Golkar Bela Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 Setelah PDIP Sebut Pembangkang
Langkah Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 disorot PDIP. Golkar pun membela putra Presiden Jokowi itu.
TRIBUNBATAM.id - Pengurus Partai Golkar membela Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 setelah disebut pembangkang oleh Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah.
Dukungan dari Partai Golkar itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Laksono.
Ia bahkan menyebut jika Gibran Rakabuming memang merupakan figur muda yang berani.
Kata dia, Gibran bisa saja mempertaruhkan segalanya demi menaikan peran anak muda.
Termasuk untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
Baca juga: PDIP di Pilpres 2024, Bantah Hubungan Megawati dan Presiden Jokowi Retak
Manuver Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 menghentak publik, termasuk sejumlah elite partai politik.
Ia bersedia menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Gibran Rakabuming dikenal sebagai kader PDIP.
Bahkan PDIP pula yang menjadi kendaraannya hingga duduk sebagai Walikota Solo.
"Gibran adalah figur pemuda yang berani muncul dan mempertaruhkan segalanya demi menaikan peran pemuda," kata Dave saat dimintai tanggapannya, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Langkah Gibran Rakabuming di Pilpres 2024, PDIP Ungkap Alasan Tak Bisa Pecat
Dave juga menyatakan, Golkar sebagai partai pengusung menilai Gibran merupakan sosok yang mengerti kendala dari kemajuan pemuda Indonesia.
Atas hal itu kata Dave, sudah saatnya sosok pemuda seperti Gibran layak untuk maju sebagai pemimpin.
"Mas Gibran mengerti apa yang menjadi kendala dalam kemajuan pemuda Indonesia, dan ini yang kita butuhkan kedepannya," tukas dia seperti melansir Tribunnews.com.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah sebelumnya mengatakan Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan karena melanggar keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hal ini terkait langkah Gibran yang secara resmi telah menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Sebab, Basarah menegaskan Megawati sebagai pemegang mandat Kongres PDIP telah memutuskan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca juga: Puan Minta Masyarakat Awasi Pilpres 2024, Ketua DPP PDIP Yakin Jokowi Netral
"Maka secara konstitusi partai, secara aturan partai, dia (Gibran) telah melakukan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai," kata Basarah di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Dia menjelaskan dalam sebuah organisasi apapun termasuk partai politik (parpol) memiliki aturan main.
Sebagai Wali Kota Solo, Basarah meyakini Gibran memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.
Dia menyebut Megawati memiliki hak prerogatif untuk memutuskan pasangan capres dan cawapres yang diusung berdasarkan amanat Kongres.
"Bu Mega menggunakan hak konstitusionalnya itu yang diberikan oleh Kongres untuk memutuskan Mas Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD sebagai capres dan cawapres," jelas Basarah.
Basarah menuturkan seluruh pilar partai harusnya mematuhi dan mendukung keputusan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Janji Politik Anies Baswedan-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
"Maka ketika Mas Gibran mengambil keputusan keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai bakal cawapres, secara etika politik, bahkan bukan hanya keluarga besar PDIP, bahkan rakyat banyak pun telah menilai bahwa Mas Gibran dengan sengaja ingin keluar dan atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP sendiri," imbuhnya.
Ketua PDIP Solo Ungkap Reaksi Megawati
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo sebelumnya mengungkap reaksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal langkah Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Hal itu ia ungkap setelah pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Lebih kurang dua jam mantan Walikota Surakarta dua periode itu sejak 2012 hingga 2021 mencurahkan isi hatinya kepada Ketum PDIP.
Termasuk soal langkah Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Putra Presiden Jokowi itu diketahui publik mantap berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Mereka pun mendaftar sebagai peserta Pilpres 2024 ke KPU RI, Rabu (25/10/2023).
Sementara PDIP bersama sejumlah partai pengusung mantap memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
FX Rudy menangis karena tak kuasa melihat ketabahan dan kekuatan Megawati menghadapi pengkhianatan yang dilakukan Gibran.
"Yang jelas kemarin saya melapor kepada Ketua Umum. Saya minta waktu memang setelah saya statement. Minta waktu untuk melapor pada Ibu karena semua diminta untuk silent," kata FX Rudy kepada TribunSolo.com.
Menurut FX Rudy, Megawati tidak mengungkapkan kekecewaan mengenai manuver politik Gibran.
"Enggak (kecewa). Ibu malah ceria. Hal seperti itu biasa. Cuma kelasnya tingkatan kepala daerah, presiden juga baru kali ini," katanya.
FX Rudy mengaku tak terima Megawati juga ikut disalahkan buntut manuver Gibran.
Menurutnya, akibat sikap Gibran ini PDIP maupun Megawati juga mendapat sentimen negatif karena dinilai bermain dua kaki.
Megawati dinilai bermain dua kaki karena membiarkan kadernya menyeberang tanpa menanggalkan statusnya sebagai anggota partai.
"Bu, kalau salah siap salah. Ibu menyampaikan, 'Ndak apa-apa. Karena itu memang wilayahmu.' Saya statement di media karena Ibu dinilai dua kaki. Sehingga saya tidak menerima hal itu. Kalau ini dianggap salah ya saya mohon maaf. Karena Ibu dinilai dua kaki, saya bilang Ibu saya tidak pernah bermain dua kaki. Karena ibu punya sikap dan punya komitmen," tuturnya.
FX Rudy mengaku, tak mau jika Megawati itu terus dibully dan dipojokkan.
"Nangis dulu baru ngomong lagi. Saya mohon maaf karena sudah melanggar perintah Ketua Umum. Saya nggak mau ibu dibully dan dipojokkan terus, disalahkan terus," lanjutnya.
Ia pun mengaku puas bisa menyampaikan curahan hatinya ini ke Megawati.
"Mau dinilai apa pun potongan preman, namun gembengan ya biarin aja. Namun, puas saya menyampaikannya," ucapnya.
FX Rudy sebelumnya berharap agar Gibran segera mengundurkan diri sebagai kader PDIP.
Dengan langkah tersebut, Rudy berharap tidak ada penilaian Ketum PDIP kepadanya bermain di dua kaki.
Menurutnya pula, ia memberikan pesan itu dengan santun kepadanya.
"Menurut saya, Mas Gibran datang kelihatan mukanya di DPC, meninggalkan DPC dengan mengundurkan dirinya kelihatan punggungnya. Itulah pesan dan harapan saya," kata FX Rudy, Rabu (25/10/2023) seperti melansir WartakotaLive.com.
FX Rudy menyarankan Gibran dengan kesadaran dirinnya mundur dan segera mengembalikan KTA ke DPC PDIP.
Hal itu, menurutnya, sebagai sikap untuk menghormati Megawati Soekarnoputri.
FX Rudy pun menyinggung soal etika sebagai kader partai.
"Menurut saya etika lah. Dulu kalau Mas Gibran tidak minta KTA ke DPC, juga tidak bisa menjadi persyaratan untuk Wali Kota," katanya.
Meski PDIP dan Gibran sudah tidak sejalan, FX Rudy tetap memberikan selamat dan sukses atas keikutsertaan Gibran di Pilpres 2024.
Ia pun tidak ingin bermusuhan dengan kadernya tersebut. FX Rudy berharap persahabatan tetap terus terjalin.
Sesudah Gibran resmi menjadi bacawapres Prabowo Subianto, FX Rudy berharap Presiden Jokowi akan bersikap netral dan tidak menggunakan kekuasaanya sebagai kepala negara untuk memihak calon tertentu.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Surya Paloh Bongkar Perbincangan dengan Prabowo, Nasdem Resmi Dukung Pemerintahan Selanjutnya |
![]() |
---|
FIX ! Partai Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Hasil Survei: Masyarakat Menolak Pemilihan Ulang, Tepat Dengan Putusan MK di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Leher Gibran Tiba-tiba Ditarik Ketika Sedang Lakukan Belusukan ke Warga, Paspampres Beraksi |
![]() |
---|
Cak Imin Bongkar 3 Poin Perbincangan dengan Prabowo setelah Penetapan KPU RI, Bahas Kerja Sama Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.