AIR SUMUR MENGANDUNG MINYAK
Air Tanah Warga Tanjungpinang Diduga Tercemar Minyak, DLH Singgung Kondisi Anggaran
DLH Tanjungpinang buka suara terkait air tanah warga yang diduga tercemar minyak hingga viral.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Air sumur di Tanjungpinang yang diduga mengandung minyak mendapat tanggapan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kepala DLH Tanjungpinang, Riono mengungkap jika pihaknya sudah menerima aduan dari warga.
Ia menambahkan jika DLH Tanjungpinang telah mengambil sampel air sumur yang diduga tercemar minyak dari rumah warga di Jalan Soekarno Hatta Gang Nilla I RT 03/RW 14, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
"Sudah kami ambil sampelnya untuk dicek menggunakan alat yang ada di DLH Tanjungpinang," katanya, Selasa (31/10/2023).
Riono mengungkap alat yang digunakan DLH Tanjungpinang untuk memeriksa sampel air sumur itu masih jauh dari akurat.
Baca juga: Air Sumur di Tanjungpinang Diduga Mengandung Minyak, Warga Takut Kebakaran
Ia lantas menyinggung keterbatasan anggaran pada OPD yang dipimpinnya untuk menguji sampel itu.
"Kalau mau betul-betul diperiksa, itu ada 43 parameter kalau mau lengkap. Namun, anggaran kita tidak cukup. Makanya nanti kita coba, akan undang sejumlah pihak terkait untuk membahas masalah tersebut. Bisa saja nanti kita minta yang diduga sumbernya itu untuk membiayainya bisa saja," ungkapnya.
Disinggung perihal uji sampel yang dilakukan pada tahun 2018, Riono juga mengaku menerima laporan itu dari warga bahwa hal itu sudah dilaporkan ke DLH Kota Tanjungpinang 5 tahun lalu.
"Jadi kami juga dapat info dari warga sudah dilaporkan dari tahun 2018 kejadian pertama. Makanya saya minta kepada bidang saya untuk mencari arsip tahun 2018 untuk mencari tahu hasilnya," katanya.
Terkait kondisi air sumur di Tanjungpinang yang diduga tercampur minyak itu, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan pihak SPBU.
Baca juga: Aturan Buat Sumur Terbaru, Gunakan Air Tanah Wajib Izin Kementerian ESDM
"Dari keterangan pihak SPBU tidak ada masalah, dan hasil uji dan semua tidak ada sumber darisana," terangnya.
Disinggung apakah dari SPBU tidak jauh dari permukiman warga, dirinya tidak ingin berandai-andai.
Sebab ini menyangkut nama baik perusahaan dan sebagainya.
Dirinya juga menyuruh warga untuk periksa di sekeliling rumah warga apakah ada gudang disebelahnya.
"Saya suruh cek gudangnya manalah tahu ada kegiatan menimbun bisnis minyak. Ternyata bensinnya bocor di rumah. Tapi kami tidak ingin langsung menuduh. Apalagi sumbernya dari SPBU, karena belum ada bukti yang cukup," tutupnya.
WARGA Takut Kebakaran
Kondisi air sumur di Tanjungpinang ini sebelumnya berwarna hitam pekat diduga tercemar minyak.
Baca juga: Pemko Tanjungpinang Bidik Pajak Air Tanah Demi Dongkrak PAD
Air sumur di Tanjungpinang itu, biasa digunakan oleh warga Jalan Soekarno Hatta Gang Nilla I RT 03 /RW 14, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga Gang Nila RT 03 RW 14 yang ditemui di rumahnya, Mina menuturkan, air sumur miliknya sudah tidak bisa digunakan dari tahun 2018 lalu.
"Jadi sudah ada sekitar 4 sampai 5 tahun lalu. Tapi beberapa hari terakhir mesin air rusak, jadi tak bisa ambil air. Setelah itu kami timba, ternyata ada minyaknya," katanya, Selasa (31/10/2023).
Ia mengaku khawatir dengan kondisi itu.
Dirinya juga tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami sudah tidak ada air. Ini air buat mandi, masak dan lainnya kami beli terus tiap hari," terangnya.
Baca juga: Aksi Heroik Petugas Damkar Selamatkan Kucing Masuk ke Sumur Warga di Bintan
Mina juga menambahkan, saat mengetahui adanya minyak didalam sumurnya, dirinya juga pernah mencoba mengetes pada motor kecil dan mencoba membakar tumpahan air yang bercampur minyak dengan api.
"Saat kita coba dengan disulut api langsung kebakar. Terus kami cium aja dari jauh ini udah terasa baunya," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua RT 03, Hendra mengatakan bahwa ada 7 rumah yang air sumur tercemari minyak di lokasi tersebut serta satu sumur umum yang digunakan banyak warga lain.
"Tapi yang paling parah rumah milik Mina. Kita tidak tahu minyak tu dari mana," terangnya.
Perihal tercemarnya sumur warga, dirinya juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang.
"Kita sudah melaporkan hal ini kepada DLH Tanjungpinang. Pihak DLH juga sudah mengambil sample dan masih menunggu hasil," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pada tahun 2018 saat ditemukannya minyak di sumur air milik warga, SPBU sudah mengecek lokasi tersebut.
"Saat itu pihak SPBU mengatakan tidak ada kebocoran. Jadi kami tidak tahu minyak ini dari mana. Kami masih nunggu hasil dari DLH," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.