PILPRES 2024

Kata Jokowi Soal Elite PDIP yang Sedih, Kecewa Ditinggal Gibran Cawapres Prabowo

Jokowi enggan mengomentari elite PDIP yang mengaku kecewa, sedih karena merasa ditinggalkan di Pilpres 2024 setelah majunya Gibran cawapres

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi enggan tanggapi elite PDIP yang kecewa, sedih karena merasa ditinggalkan Jokowi setelah majunya Gibran jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 

BALI, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah elite PDIP mengungkapkan kekecewaannya karena merasa ditinggal di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Itu dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Ada yang menyebut Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo pembangkang, karena keputusannya menjadi cawapres Prabowo beda dari garis keputusan partai.

Dimana Gibran kala itu sebelum dideklarasikan maju sebagai pendamping Prabowo, masih kader PDIP.

Sedangkan di Pilpres tahun depan, PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan capres cawapres.

Terkait kekecewaan PDIP ini, bagaimana tanggapan Jokowi?

Dimintai tanggapannya saat berada di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, Jokowi enggan mengomentari elite PDIP yang mengaku kecewa karena merasa ditinggalkan di Pilpres 2024.

Baca juga: Kabar Pilpres 2024 Terbaru, PDIP Sedih Merasa Ditinggal Jokowi, Ganjar Buka Suara

"Saya tidak ingin mengomentari," kata Jokowi, Selasa (31/10/2023).

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini.

Apalagi, kata Hasto, ketika DPP PDIP bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi.

Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

"Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ungkap Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi namun ternyata itu benar-benar terjadi.

Baca juga: Mengulik Minuman Khas Melayu saat Santap Siang Presiden Jokowi dan 3 Bakal Capres

Dimana, putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka justru maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto.

Selain itu seluruh simpatisan, anggota dan kader partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari 5 Pilkada dan 2 Pilpres.

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini pun mengatakan PDI Perjuangan percaya bahwa Indonesia ini negeri dimana rakyatnya bertaqwa kepada Tuhan.

"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," ujarnya. (tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Enggan Komentari Elite PDIP yang Mengaku Kecewa dan Sedih Ditinggalkan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved