Kasus TPPO di Bintan, Polisi Tangkap Tersangka Kedua, Perannya Jemput PMI Ilegal
Polisi tangkap satu orang tersangka lagi terkait TPPO di Bintan dalam kasus 8 calon PMI ilegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia. Ini perannya.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Satreskrim Polres Bintan kembali menangkap pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Bintan.
Penangkapan pria berinisial L ini merupakan pengembangan dari kasus TPPO di Bintan sebelumnya.
Kala itu polisi menangkap seorang pria berinisial H. Tak sendirian, polisi juga mengamankan delapan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang akan diberangkatkan dari Bintan menuju Malaysia.
Dari hasil pengembangan, polisi menangkap tersangka kedua, L.
"Tersangka TPPO kemarin inisial H kita sudah amankan, dan sekarang satu orang lagi inisial L. Saat ini menjadi dua orang tersangka," kata Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Marganda P Limbong, Senin (13/11/2023).
Ia menjelaskan, tersangka L ditangkap di rumahnya di Tanjungpinang.
"Tersangka L memiliki peran menjemput dari tempat penampungan menuju ke pantai, dan bakal diberangkatkan ke Malaysia dengan maraup keuntungan per CPMI sebesar Rp 50.000," ungkap Kasat Reskrim.
Baca juga: Malaysia Tujuan 8 Calon PMI Ilegal asal Lombok via Bintan
Sebelumnya diberitakan, anggota Satreskrim Polres Bintan menangkap satu tersangka inisial H, dan delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Delapan CPMI itu rencananya akan diberangkatkan dari Bintan menuju Malaysia, secara diam-diam atau ilegal, pada Jumat (10/11/2023) malam.
Antara pelaku dan korban diamankan di dua tempat berbeda.
Pelaku ditangkap di wilayah Kampung Bulang Tanjungpinang, sementara delapan calon PMI ilegal diamankan di Pantai Loboi, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Penangkapan ini dilakukan bersama tim gabungan dari Polairud Polres Bintan, Polsek Bintan Utara dan tim Opsnal Polres Bintan.
Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Marganda P Limbong mengatakan, tersangka berperan sebagai tekong darat, atau mengatur keberangkatan para CPMI ilegal ke Malaysia.
"Delapan CPMI ilegal tersebut berasal dari Lombok (NTB). Mereka semuanya hendak berangkat ke Malaysia Barat," ucap Marganda, Minggu (12/11/2023).
Dikatakannya, dalam kasus ini masih ada tersangka baru yang akan diamankan. Saat ini sedang dilakukan pengembangan.
Batam-Melaka Perkuat Hubungan, Wali kota Batam Amsakar Achmad Tawarkan Potensi Besar Batam |
![]() |
---|
Kepala Brida Batam Lepas Santri IIBS ke Lomba Robotik Internasional di Malaysia |
![]() |
---|
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Sabu, Emas 2,5 Kg, dan 797 iPhone Bekas |
![]() |
---|
East West College Malaysia Jalin Kerja Sama dengan SMK Pariwisata Adimulia Batam |
![]() |
---|
East West Collage Seremban Malaysia Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.