PILPRES 2024
Jubir Ganjar Mahfud MD Dipolisikan Setelah Ungkap Dugaan Oknum Polisi Tak Netral
Dugaan oknum polisi tak netral dalam Pilpres 2024 diungkap jubir Ganjar Pranowo Mahfud MD melalui Instagram pribadinya. Polri bereaksi terkait itu.
TRIBUNBATAM.id - Juru bicara tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Aiman Witjaksono dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu dibuat oleh Juru Bicara Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, Fikri Fakhrudin.
Langkah hukum itu dibuat setelah pernyataan Aiman melalui Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono, Aiman menyampaikan isu komandan polisi yang mendukung pasangan capres Prabowo-Gibran.
Informasi itu secara eksklusif didapatkan Aiman melalui beberapa temannya di kepolisian.
Fikri beranggapan, ungkapan Aiman diduga menyebarkan ujaran kebencian serta hoaks.
Sementara Aiman mengungkap adanya oknum polisi yang memaksa anggotanya mengarahkan pemenangan ke peserta Pilpres 2024 tertentu.
"Saya mendapatkan informasi dari beberapa teman-teman di Kepolisian, mereka keberatan diminta komandannya yang mengarahkan pemenangan pasangan Prabowo-Gibran," kata Aiman dalam Instagram resminya @aimanwitjaksono, dikutip Kompas.com, Senin.
Aiman mengatakan, semua yang disampaikan melalui Instagram pribadinya sesuai dengan apa yang ia dengar.
Ia mengaku belum mengetahui ada yang melaporkannya ke Mapolda Metro Jaya terkait pernyataannya.
Namun, Aiman siap menjalani proses hukum apabila ia dipanggil ke Mapolda Metro Jaya.
"Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam undang-undang," kata dia.
Di tempat terpisah, Polri bereaksi terkait pernyataan Aiman soal dugaan netralitas menjelang Pemlu 2024 itu.
Melalui Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran meminta agar Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono tak takut mengungkap oknum polisi yang disebut tidak netral dalam Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Fadil dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR-RI, Rabu (15/11/2023).
"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu, atau partai tertentu, atau capres tertentu, apa benar? Siapa, kan katanya banyak nanti kita klarifikasi. Jadi tidak usah takut, Aiman datang saja siapa orangnya buka, jangan hanya berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," ucap Fadil.
Dia meminta agar anggota polisi yang disebut tak netral itu bisa diungkap terang benderang agar narasi di publik tidak mengesankan institusi Polri yang berjalan secara tidak netral.
"Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat pada terganggunya kesadaran publik," ucap dia.
Fadil mengatakan, polisi memproses kicauan Aiman karena ada enam laporan yang diterima polisi.
"Karena ada laporan, maka penyidik Direskrimsus Polmed melakukan klarifikasi artinya penyelidikan apakah ada perbuatan pidana," ucapnya melansir Kompas.com.
Jika tak ada unsur pidana, kata Fadil, kicauan Aiman akan dianggap sebagai proses berpendapat dalam berdemokrasi. (TribunBatam.id) (Kompas.com)
Surya Paloh Bongkar Perbincangan dengan Prabowo, Nasdem Resmi Dukung Pemerintahan Selanjutnya |
![]() |
---|
FIX ! Partai Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Hasil Survei: Masyarakat Menolak Pemilihan Ulang, Tepat Dengan Putusan MK di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Leher Gibran Tiba-tiba Ditarik Ketika Sedang Lakukan Belusukan ke Warga, Paspampres Beraksi |
![]() |
---|
Cak Imin Bongkar 3 Poin Perbincangan dengan Prabowo setelah Penetapan KPU RI, Bahas Kerja Sama Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.