BATAM TERKINI
Waspada Penyakit DBD di Musim Penghujan, Sejauh Ini Dinkes Catat 316 Kasus di Batam
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam hingga akhir Oktober 2023 ada sebanyak 316 warga Batam yang terjangkit penyakit mematikan ini.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Belakangan ini Batam sering dilada Hujan lebat. Bahkan akibat hujan ini terjadi genangan air yang mengakibatkan demam berdarah dengue (DBD).
Setidaknya, dari Dinas Kesehatan Kota Batam sudah mencatat 316 kasus
Ditengah kondisi musim penghujan, penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi hal yang harus diwaspadai.
Sebab, tingginya curah hujan dapat mempengaruhi peningkatan kasus DBD.
Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam hingga akhir Oktober 2023 ada sebanyak 316 warga Batam yang terjangkit penyakit mematikan ini.
"Ya, ada 316 kasus yang dilaporkan. Kasus tertinggi di Januari lalu dengan 65 kasus dan bulan Februari 46 kasus, " ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, Minggu (26/11).
Dikatakan Didi, dari jumlah kasus ini diketahui sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat DBD. Ketiga Pasien meninggal tersebut adalah balita berusia 3 tahun warga Batu Aji.
Pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Hermine. Satu pasien berusia 29 tahun meninggal di RSBP Sekupang dan satu pasien lagi berusia 50 tahun meninggal di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).
"Penderita DBD dapat merasakan gejala berupa nyeri otot dan tulang, demam, sakit kepala, serta muncul bintik merah di kulit. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi syok dan perdarahan," ungkap Didi.
Kata Didi, tingginya curah hujan menjadi sala sayu faktor naiknya kasus DBD. Selain itu juga dipengaruhi masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan tempat tinggalnya.
Oleh sebab itu, Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan dan termasuk juga mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.
Upaya lain yang dilakukan Dinkes guna meminimalisir kasus DBD ini ialah dengan meningkatkan peran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Mengkampanyekan program 3M, yakni menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan menyingkirkan barang-barang bekas.
"Selain itu dalam mengantisipasi peningkatan kasus yang lebih banyak Dinkes juga mengintrusikan puskesmas meningkatkan kesiapsiagaan DBD, " ujar Didi.
Peningkatan kesiapsiagaan DBD ini meliputi, meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut peduli mencegah peningkatan DBD ini. Dinkes juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing. (TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)
| Setelah Dibongkar dan Diotopsi Semalam, Jenazah Sutoyo di Batam Akhirnya Dimakamkan Kembali |
|
|---|
| Usai Pasutri Terperosok di Tikungan Tebing Laut, Warga Pasang Pagar Pengaman |
|
|---|
| Upaya Polresta Barelang Tekan Angka Kecelakaan, Penutupan U-Turn dan Usulan Save Zone Dibuat |
|
|---|
| Fasum dan Fasos Banyak Bermasalah, Komisi III DPRD Usulkan Ranperda Penyelenggaraan PSU |
|
|---|
| Belajar Dari Batam, ESB Bangun Ekosistem Digital Untuk UMKM Kuliner Sumatera |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.