GUNUNG MARAPI MELETUS

Lima Korban Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diidentifikasi, 2 Asal Pekanbaru Riau

Tim DVI Polda Sumbar mengindentifikasi lima korban erupsi Gunung Marapi. Dua orang asal Pekanbaru, Provinsi Riau.

ist/whatsapp grup
GUNUNG MARAPI MELETUS - Tim DVI Polda Sumbar mengidentifikasi lima korban erupsi Gunung Marapi. Dua orang asal Pekanbaru, Provinsi Riau. Foto Gunung Marapi di Sumatera Barat Erupsi, Minggu (3/12/2023). 

Dengan wajah penuh abu, ia minta tolong karena jadi korban erupsi Gunung Marapi.

Baca juga: Mahasiswi Padang yang Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi Sebut Kaki Serasa Mau Patah

Ia merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) Jurusan Teknik Sipil bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19).

Keberadaan korban dikonfirmasi oleh Direktur PNP, Surfa Yondri. Diketahui, korban berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dini hari tadi.

"Febrina mengalami luka bakar dan saat ini di rawat di Rumah Sakit Ahmad Mucktar Bukittinggi," ujar Surfa Yondri, Senin (4/12/2023).

Kabar ini juga dibenarkan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) korban. Ia bilang, saat ini ayah, paman dan keluarga Zhafirah sudah berada di RSAM.

"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekira pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).

"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.

Rani Radelani mengatakan, dari informasi yang ia diterimanya, kondisi Zhafirah saat ini masih lemah.

"Kondisi Ife luka bakar di wajah. Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya.

Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved