KEPRI TERKINI

Harga Cabai Naik Pengaruhi Inflasi Kepri November 2023

Selain harga cabai naik, TPID Kepri mengungkap penyumbang angka inflasi Kepri November 2023.

TribunBatam.id/Istimewa
INFLASI KEPRI 2023 - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Suryono, menghadiri acara bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Data TPID Kepri mengungkap angka inflasi Kepri November 2023 dipengaruhi harga cabai dan enak sayur mayur. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Harga cabai penyumbang inflasi di Kepri hingga November 2023.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri mengungkap, selain harga cabai yang cenderung naik, komoditas utama penyumbang utama inflasi Kepri dipengaruhi oleh harga bayam dan kangkung.

Menurut Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota tercatat sebesar 0,76 persen (mtm) pada November 2023.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi di wilayah ini, disebabkan kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bayam dan kangkung.

Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,06 persen, didorong kenaikan tarif angkutan udara.

Meski, angkanya relatif lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang memiliki andil 0,18 persen.

"Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota di Kepri tercatat sebesar 2,31 persen (ytd) dan merupakan yang terendah keempat di Sumatera," ujar Wakil Ketua TPID Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, Kamis (7/12/2023).

Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,76 persen (mtm) dan 0,69 persen (mtm). Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 3,44 (yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional 3,0 ± 1 persen.

Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di level provinsi maupun kabupaten/kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Pada bulan November 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di kabupaten/kota, disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID.

"Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk memastikan kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan kewajaran harga pangan," ujar Suryono.

Selain itu, telah dilakukan penandatanganan MoU KAD B2B antara BUMD Kepulauan Riau dengan Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) dalam mengoptimalkan cold storage.

Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepulauan Riau telah melaksanakan capacity building dengan TPID dan BUMD Pangan di DKI Jakarta.

Kedepan, TPID akan terus mengantisipasi risiko tekanan inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar kementerian/lembaga sesuai arahan presiden.

Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAD yang sudah ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved