BERITA KRIMINAL

Cerita Korban Keracunan di Padang, Alami Mual dan Muntah Usai Konsumsi Bubur

Pihak kepolisian yang menyelidiki kasus ini menyimpulkan bahwa mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi bubur ayam di Pauh.

Editor: Eko Setiawan
Istimewa
ilustrasi keracunan makanan 

"Muntahnya sangat kuat, sampai-sampai cairan empedu saya keluar, cairan warna kuning gitu, saya mikir apa tetap di gedung H atau ke RS, akhirnya saya putuskan untuk pergi ke RS sekitar jam 12.00 WIB lewat," kata Gary.

Setelah sampai di RS, ia muntah lagi di parkiran. Sepengetahuannya, muntah itu juga disertai keluarnya cairan empedu.

Ia lalu dibawa satpam dengan kursi roda ke dalam ruangan perawatan.

"Awalnya saya ditangani dengan maag dulu, dikasih obat, karena perkiraan awal itu maag. Namun, ga ada perubahan, saya tetap muntah, sakit perutnya malah bertambah, rasa-rasa dibelah gitu perut saya, dan saya mulai diare, diare cair gitu, awal-awal ada ampas lama-lama hilang ampasnya berganti darah, jadi merah diarenya," kata Gary.

Setelah itu dilakukan perawatan, akhirnya Gary menduga apa yang dialaminya ialah keracunan, sama seperti pasien lainnya.

"Saya dites darah dan ditunjukkan sel darah putihnya naik. Saya diberi perawatan, di kasih anti biotik. Sampai sekarang mulai membaik, namun untuk sekarang mualnya masih ada, diarenya masih ada tapi sudah tak berdarah lagi," terang dia.

Mahasiswa baru Unand ini mengakui sering sarapan di tempat yang sama. Namun sepekan terakhir ia merasa ada bahan-bahan yang dikurangi dari bubur yang ia santap.

Kualitas rasa, dan bumbunya makin hambar. Oleh sebab itu, untuk pertama kalinya ia pakai kecap asin untuk mengurangi rasa hambar di buburnya.

"Sejak awal dia buka saya sering sarapan di tempat itu, karena memang rasanya enak, bumbunya enak, harganya relatif murah jadi orang ramai ke sana sampai kemarin," ujar dia lagi.

Ia kemarin sarapan seorang diri. Namun ia juga dengar kabar teman indekosnya juga ada yang sadapan di tempat itu. 

"Dia cuma diare sekali dan tak kenapa-kenapa, mungkin karena imun tubuhnya kuat," tuturnya.

Ia tak menyangka mengalami kejadian seperti ini, padahal menurutnya lokasi sarapan itu bersih, rasa buburnya enak, dan penjualnya ramah.

Nurmalise, ibu Gary Andreas pada sore kemarin mendapat kabar bahwa anaknya diduga keracunan.

Mendapat kabar itu, ia langsung bertolak menuju Padang dan tiba pukul 05.00 WIB pagi tadi.

"Saya khawatir, langsung berangkat jam 3 sore dari Dumai, kaget juga kan, apalagi diduga keracunan," kata Nurmalise.

"Syukurlah sekarang udah mulai baikan, meski masih mual," tambahnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Guru SD yang Diduga Keracunan Bubur di Pauh: 8 Kali Muntah di Sekolah, Pulang Langsung Diare

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved