BERITA ROHINGYA

Kapal Pengungsi Rohingya Rusak di Samudera Hindia, UNHCR Mohon-mohon Minta Diselamatkan

Kapal pengungsi Rohingya rusak di perairan Samudera Hindia. Kapal tersebut membawa ratusan penumpang yang kebanyakan dari mereka adalah anak-anak

Editor: Eko Setiawan
(SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS)
Boat diduga berisi warga etnis Rohingya di kawasan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023) pagi. Sementara itu warga setempat sudah berkumpul di pinggir pantai tersebut untuk menolak kedatangan mereka 

TRIBUNBATAM.id, ACEHPengungsi Rohingya terjebak di tengah laut karena mengalami kerusakan kapal.

Hal itu membuat Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) menjadi was-was dengan peristiwa tersebut.

Tak heran, UNHCR kini meminta kepada setiap negara yang berada di kawasan Samudera Hindi untuk membantunya.

UNHCR memohon kepada siapapun negara kawasan Samudera Hindia untuk memberi pertolongan pada kapal Rohingya.

Mereka diyakini berjumlah 185 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sangat membutuhkan penyelamatan segera.

“Kapal mereka diperkirakan berada di dekat Kepulauan Andaman dan Nikobar,” bunyi pernyataan UNHCR pada Sabtu (23/12/2023) dikutip dari Al Jazeera.

Badan PBB tersebut mengatakan setidaknya satu penumpang kapal tersebut telah meninggal, dan belasan lainnya berada dalam kondisi kritis.

Baca juga: Viral di Batam Pemerintah Izinkan Pengungsi Rohingya Masuk Galang, UNHCR Bantah

“Masih banyak lagi yang bisa meninggal jika tidak ada penyelamatan yang tepat waktu ke tempat aman terdekat,” UNHCR memperingatkan. 

“Ini benar-benar situasi yang menyedihkan,” ungkapnya.

Ribuan warga Rohingya yang mayoritas beragama Islam dan mengalami penganiayaan berat di Myanmar, melakukan perjalanan laut yang berisiko dari negara mereka dan kamp pengungsi di Bangladesh setiap tahun untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.

Lebih dari 2.000 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2022, menurut UNHCR.

“Sejak tahun lalu, lebih dari 570 orang, termasuk pengungsi Rohingya, dilaporkan meninggal atau hilang di laut di wilayah tersebut,” lapor UNHCR.

Mengenai pengungsi Rohingya yang saat ini terkatung-katung, UNHCR menekankan bahwa tragedi yang lebih besar dapat dicegah dengan upaya yang tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Janji Amerika Serikat, Pengungsi Rohingya Bakal Jadi Prioritas Pada 2024

“Situasi ini sekali lagi menggarisbawahi pentingnya semua negara di kawasan ini mengerahkan seluruh kapasitas pencarian dan penyelamatan mereka untuk menghindari terjadinya bencana manusia pada skala ini,” mohonya.

Amerika Serikat Janji Pengungsi Rohingya Akan Jadi Prioritas Pada 2024

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved