PILPRES 2024

Cak Imin Disebut Tak Paham Geopolitik Oleh TKN Prabowo Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyinggung soal tidak mudahnya suatu negara bisa membeli senjata.

Editor: Eko Setiawan
istimewa
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyinggung soal tidak mudahnya suatu negara bisa membeli senjata. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pernyataan cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal utang Indonesia yang banyak dikarenakan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) menjadi sorotan.

Menurut Cak Imin, padahal saat ini Indonesia sedang tidak berperang.

Menanggapi hal tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons pernyataan Cak Imin.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyinggung soal tidak mudahnya suatu negara bisa membeli senjata.

Padahal, persediaan senjata tersebut penting meski negara tersebut tidak sedang berperang.

Dirinya menganalogikan tidak seperti layaknya membeli sebungkus mie instan, yang setiap orang memiliki uang bisa langsung membelinya.

"Itu dia jadi kalau kita perang, kita perlu senjata. Beli senjata itu enggak seperti beli Indomie ke Indomaret, apa Indomaret bahasa ininya apa, jgn nyebut merek, minimarket, ya kan. Ada duit belum tentu bisa beli gitu loh," kata Habiburokhman saat ditemui di Kantor Bawaslu Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Zulkifli Hasan Bagi-bagi Bansos, TPN Ganjar Mahfud Sebut Ketum PAN Mempolitisasi Kegiatan

Atas hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, menilai kalau Cak Imin seperti orang yang tidak paham geopolitik.

Hanya saja, dirinya tidak menjelaskan alasan kenapa bisa menilai Cak Imin seperti demikian.

"Ya itu menunjukkan ketidakpahaman pak Muhaimin soal geopolitik dan geostrategis," ucap dia.

Dia hanya menegaskan kalau perang tidak dapat dikondisikan atau bahkan diprediksi kapan akan terjadi.

Sehingga, kata Habiburokhman, persediaan senjata itu penting untuk dimiliki suatu negara.

"Dulu orang bilang gak akan mungkin ada perang, inget gak, ada debat capres dulu, pak JK (Jusuf Kalla) kalau gak salah yang ngomong, 20 tahun ke depan, 30 tahun ke depan gak akan ada perang di dunia, (tapi) meletus Ukraine, meletus Hamas Israel," tukas dia.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mempertanyakan kebijakan pemerintah yang melakukan pengadaan alutsista ketika sedang tidak dibutuhkan.

Cak Imin heran dengan pertimbangan negara yang rela utang triliunan rupiah untuk membeli alutsista di tengah kondisi negara sedang tidak berperang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved