RAMADAN

Cara Puasa Daud, Puasa Asyura, Ayyamul Bidh, Puasa Sunnah Lain Selain Ramadan

Puasa sunah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat Islam, akan tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahal

|
Surya.co.id
Ilustrasi Puasa Ayyamul Bidh yang merupakan salah satu puasa sunah. 

فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ،

فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]

. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ:

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab, Doa Bulan Rajab Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadan

حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)  

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar r. a., sungguh Nabi SAW bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun.

Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’,” (H. R. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

  • Puasa Arafah

Setelah melakukan Puasa Tarwiyah, umat Islam dianjurkan untuk kembali berpuasa demi menyambut Hari Raya Iduladha.

Puasa tersebut bernama Puasa Arafah yang dilakukan di tanggal 9 Dzulhijjah.

Akan tetapi, puasa ini tidak dianjurkan bagi para umat Islam yang sedang melakukan wukuf di Arafah.

Keutamaan dari Puasa Arafah adalah pembebasan para hambanya yang berpuasa dari siksa api neraka. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ،

وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ  

Baca juga: 20 Kata Mutiara Sambut Bulan Ramadan 2024, Cocok Dibagikan untuk Teman dan Keluarga

Artinya: “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (H. R. Muslim).

  • Puasa Dzulhijjah

Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan dalam kalender umat Islam.

Saking mulianya, Rasulullah bahkan pernah bersabda bahwa, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar,” (H.R. At-Tirmidzi).

Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berpuasa pada 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah dan disusul dengan Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah di dua hari berikutnya.

  • Puasa Syawal

Sesuai dengan namanya, puasa sunnah ini dilaksanakan di bulan Syawal sebanyak 6 hari. Untuk pelaksanaannya sendiri lebih diutamakan secara berurutan dimulai dari hari pertama setelah Hari Raya Idulfitri.

Baca juga: Tata Cara Bayar Fidyah, Cara Mengganti Puasa Ramadan, Apa Saja Amalan Puasa Ramadhan?

Namun, tidak berurutan dan dikerjakan di akhir bulan Syawal pun hukumnya masih sah-sah saja.

Keutamaan dari puasa sunnah ini adalah pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun lamanya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadist berikut ini:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (H. R. Muslim).

Itulah informasi mengenai macam-macam puasa sunah.

Semoga bermanfaat. (*/TRIBUNBATAM.id)

Ikuti berita menarik lainnya di GOOGLE NEWS TRIBUNBATAM.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved