RAMADAN
Cara Puasa Daud, Puasa Asyura, Ayyamul Bidh, Puasa Sunnah Lain Selain Ramadan
Puasa sunah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat Islam, akan tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahal
TRIBUNBATAM.id - Umat muslim mempunyai tidak hanya memiliki kewajiban untuk melakukan salat lima waktu, melainkan juga menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Selain puasa wajib, ada juga puasa sunah untuk menambah pahala bagi yang melakukannya.
Dengan mengetahui berbagai jenis puasa sunah dan memperbanyak untuk melakukannya maka pahala yang diperoleh juga semakin besar.
Berbeda dengan puasa wajib di Bulan Ramadan, puasa sunah bisa dilakukan kapan saja.
Tidak ada batasan waktu untuk menjalankannya.
Bisa diartikan bahwa puasa sunah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat Islam, akan tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Macam-macam puasa sunah bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab, Doa Bulan Rajab Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadan
Oleh karena itu, kamu bisa melaksanakannya sebagai bentuk persiapan untuk menyambut kedatangan Ramadan.
Jenis-jenis Puasa Sunnah
- Puasa Senin Kamis
Jenis ibadah puasa sunnah yang paling sering dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia adalah puasa Senin Kamis.
Sesuai dengan namanya, kamu bisa menjalankan puasa ini dua kali dalam setiap minggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Kebiasaan puasa Senin Kamis oleh Rasulullah termasuk salah satu upaya beliau dalam memperingati hari kelahirannya.
Beliau lahir di hari Senin. Bahkan, hari Senin juga merupakan momen ketika beliau mendapatkan wahyu untuk pertama kali.
Ketika menjalankan puasa Senin Kamis, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan dua keutamaan, yaitu:
Ibadah yang disukai Rasulullah. Puasa Senin Kamis termasuk salah satu ibadah favorit Nabi Muhammad saw.
Baca juga: Keutamaan Puasa Rajab, Niat Puasa Rajab, Puasa Sunnah Sebelum Puasa Ramadan
Sebagai buktinya, beliau tidak pernah meninggalkan ibadah ini.
Alasannya, dua hari itu adalah momen ketika malaikat melaporkan setiap amalan manusia kepada Allah SWT.
Kesempatan mengistirahatkan tubuh. Keutamaan selanjutnya adalah kamu memberikan kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat sejenak.
Terlebih lagi, puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan, termasuk di antaranya adalah sebagai sarana detoksifikasi, mencegah penyakit, ataupun meningkatkan kekuatan imun tubuh.
- Puasa Syaban
Selain puasa Senin Kamis, jenis puasa sunnah selanjutnya yang dapat kamu jalankan sebagai persiapan Ramadan adalah puasa Sya’ban.
Sesuai dengan namanya, puasa ini dapat kamu lakukan selama Bulan Sya’ban.
Dalam sebuah hadits riwayat Aisyah ra, Rasulullah meningkatkan aktivitas berpuasa ketika memasuki Bulan Sya’ban.
Baca juga: Jadwal Puasa Rajab, Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Sunnah Sebelum Puasa Ramadan 1445 H/2024
- Puasa Daud
Selanjutnya ada puasa Daud. Sesuai dengan namanya, puasa Daud merupakan jenis puasa sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi Daud AS.
Dalam sebuah hadits, terungkap kalau puasa Daud adalah termasuk salah satu jenis puasa yang memiliki tempat istimewa di hadapan Allah Swt.
Karena keistimewaannya tersebut, kamu perlu mencoba untuk menjalankan ibadah puasa ini.
Hanya saja, kamu harus memiliki komitmen ibadah yang sangat kuat ketika ingin melakukannya.
Pasalnya, ibadah puasa Daud akan terasa berat, terutama ketika kamu menjalankannya di hari-hari biasa.
Cara pelaksanaannya sangat sederhana.
Kamu bisa melakukan aktivitas puasa selama satu hari dan keesokannya tidak puasa, begitu seterusnya.
Hanya saja, ada ketentuan penting terkait hari-hari yang diharapkan bagi umat Islam untuk berpuasa, yaitu Idulfitri, Iduladha, serta hari tasyrik.
Lalu, bagaimana kalau menjalankan puasa Daud pada hari Jumat?
Tidak ada larangan bagi kamu untuk menjalankan puasa Daud pada hari Jumat.
Baca juga: Cara Puasa Qadha Ramadan Menurut Ustadz Abdul Somad Lengkap Bacaan Niat Puasa Rajab
Terlebih lagi, kalau kamu memang sudah membiasakan diri untuk melaksanakan ibadah ini secara rutin.
- Puasa Asyura
Sesuai dengan namanya, puasa ini dilaksanakan di Hari Asyura atau tanggal 10 bulan Muharram.
Sebenarnya puasa ini memiliki beberapa tingkatan, paling tinggi adalah berpuasa di tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
Namun diperbolehkan jika hanya berpuasa di tanggal 9 dan 10 ataupun hanya di tanggal 10-nya saja.
Puasa Asyura atau Puasa Muharram ini memiliki keutamaan dapat meleburkan dosa setahun yang lalu serta disebut sebagai puasa yang paling utama setelah Puasa Ramadhan.
Seperti yang sudah diriwayatkan pada hadist Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu” (HR Muslim).
- Puasa Tarwiyah
Puasa ini dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau bertepatan dengan Hari Tarwiyah di mana umat Islam yang sedang haji sedang mempersiapkan diri untuk melakukan wukuf.
Baca juga: Ustadz Adul Somad Jelaskan Manfaat Puasa Ramadan, Syukuri Nikmat hingga Angkat Derajat
- Puasa Ayyamul Bidh
Ayyamul Bidh memiliki makna “hari-hari yang cerah” jika diartikan secara bahasa.
Sehingga puasa ini dilakukan di “hari-hari yang cerah” setiap bulannya yaitu tiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Islam.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki ganjaran pahala yang setara dengan puasa sepanjang tahun. Seperti yang diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ:
أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام،
فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ،
فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]
. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ:
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Rajab, Doa Bulan Rajab Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadan
حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Dzar r. a., sungguh Nabi SAW bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun.
Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’,” (H. R. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).
- Puasa Arafah
Setelah melakukan Puasa Tarwiyah, umat Islam dianjurkan untuk kembali berpuasa demi menyambut Hari Raya Iduladha.
Puasa tersebut bernama Puasa Arafah yang dilakukan di tanggal 9 Dzulhijjah.
Akan tetapi, puasa ini tidak dianjurkan bagi para umat Islam yang sedang melakukan wukuf di Arafah.
Keutamaan dari Puasa Arafah adalah pembebasan para hambanya yang berpuasa dari siksa api neraka. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ،
وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Baca juga: 20 Kata Mutiara Sambut Bulan Ramadan 2024, Cocok Dibagikan untuk Teman dan Keluarga
Artinya: “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (H. R. Muslim).
- Puasa Dzulhijjah
Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang penuh kemuliaan dalam kalender umat Islam.
Saking mulianya, Rasulullah bahkan pernah bersabda bahwa, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar,” (H.R. At-Tirmidzi).
Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita untuk berpuasa pada 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah dan disusul dengan Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah di dua hari berikutnya.
- Puasa Syawal
Sesuai dengan namanya, puasa sunnah ini dilaksanakan di bulan Syawal sebanyak 6 hari. Untuk pelaksanaannya sendiri lebih diutamakan secara berurutan dimulai dari hari pertama setelah Hari Raya Idulfitri.
Baca juga: Tata Cara Bayar Fidyah, Cara Mengganti Puasa Ramadan, Apa Saja Amalan Puasa Ramadhan?
Namun, tidak berurutan dan dikerjakan di akhir bulan Syawal pun hukumnya masih sah-sah saja.
Keutamaan dari puasa sunnah ini adalah pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun lamanya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadist berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (H. R. Muslim).
Itulah informasi mengenai macam-macam puasa sunah.
Semoga bermanfaat. (*/TRIBUNBATAM.id)
Ikuti berita menarik lainnya di GOOGLE NEWS TRIBUNBATAM.ID
puasa sunah
Puasa Asyura
Puasa Ayyamul Bidh
puasa Tarwiyah
puasa Arafah
puasa syawal
puasa Syaban
Puasa Senin Kamis
Puasa Dzulhijjah
Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap Beserta Artinya |
![]() |
---|
Pelindo Gelar Ngobrol Asyik dan Buka Bersama Bareng SPMT dan Media: Bahas Peningkatan Layanan |
![]() |
---|
Niat Dan Tata Cara Bayar Fidyah untu Lunasi Utang Puasa Tahun Lalu Jelang Ramadhan 2025 |
![]() |
---|
Cara Mandi dan Sunnah sebelum Idul Fitri bagi Laki-Laki dan Perempuan |
![]() |
---|
Kiat Tetap Istiqomah Setelah Ramadan dari Wakil Ketua MUI Batam Ustaz Firdaus LC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.