WISATA KEPRI

Mengenal Raja Ali Haji dan Engku Putri di Tanjungpinang, Tujuan Ziarah saat Hari Jadi

Hari Jadi Tanjungpinang 6 Januari 2024 diisi dengan ziarah Makam Raja Ali Haji dan Engku Putri di Pulau Penyengat. Siapa dia?

TribunBatam.id/Dok Pemko Tanjungpinang
Pj Walikota Tanjungpinang, Hasan saat ziarah Makam Raja Ali Haji dan Engku Putri di Pulau Penyengat, Jumat (6/1/2024). 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kota Tanjungpinang ibu kota Provinsi Kepri memiliki wisata sejarah berlokasi di Pulau Penyengat.

Pulau Penyengat terkenal akan peninggalan kerajaan Melayu Riau-Lingga.

Dalam pulau berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter melansir laman Disbudpar Tanjungpinang ini, terdapat Makam Raja Ali Haji dan Engku Putri.

Makam ini pula yang rutin menjadi agenda ziarah saat hari jadi Tanjungpinang ke-240 hari ini, Jumat (6/1/2024).

Raja Hamidah adalah Permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah, Sultan Riau, Lingga, Johor, dan Pahang yang memerintah antara tahun 1784-1806.

Pulau Penyengat dibangun menjadi sebuah negeri oleh Sultan Mahmud Riayat Syah untuk dianugerahkan kepada Raja Hamidah sebagai mahar atau emas kawin takkala Sultan Mahmud Riayat Syah menikahi Raja Hamidah. Sejak perkawinan itu Raja Hamidah bergelar Engku Puteri.

Sosok Engku Puteri disebut-sebut juga tokoh budaya pikir dikalangan perempuan Melayu zamannya, Engku Puteri mewariskan pikiran-pikiran yang besar dan kreatif yang masih bermanfaat dan relavam hingga sekarang ini.

Engku Putri termasuk wanita yang sangat berpengaruh, terutama di bidang adat istiadat, di dalam hal lain yang menunjukkan kedudukan yang prima Engku Puteri dalam kerajaan Riau, Lingga, Johor, dan Pahang yaitu sebagai pemegang Regalia (alat-alat kebesaran kerajaan).

Di komplek ini juga terdapat makam Pahlawan Nasional, Raja Ali Haji. Beliau adalah anak dari Raja Ahmad Bin Raja Haji Fisabilillah, dengan isterinya Encik Hamidah Binti Panglima Malik Selangor.

Raja Ali Haji banyak mewariskan kitab-kitab seperti diantaranya Tuhfat Al-Nafis, silsilah Melayu dan Bugis, Gurindam XII, Syair Abdul Muluk, kitab pengetahuan bahasa, Tsamaratul Muhimmah, dan beberapa karya lainnya.

Dari karya-karya itu Raja Ali Haji diingat sebagai tokoh penting di bidang sejarah, sastra, dan agama Islam. Raja Ali Haji merupakan anak pribumi pertama yang membuat Kamus Bahasa Melayu dan kamus ini juga merupakan dasar Bahasa Indonesia.

Raja Ali Haji diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah Republik Indonedia pada 10 November 2004.

Raja Ali Haji Fisabilillah lahir di Hulu Sungai Riau (kota lama) pada tahun 1717. Beliau adalah putera Daeng Celak, Yang Dipertuan Muda II dengan Tengku Mandak.

Baca juga: Destinasi Wisata Tanjungpinang Pantai Setumu, Cukup 10 Menit dari Pelabuhan SBP

Setelah Ayandanya wafat. Raja Haji diangkat sebagai Engku Kelana yaitu Calon Yang Dipertuan Muda. Sedangkan jabatan Yang Dipertuan Muda Riau III dipercaya pada Daeng Kamboja.

Dalam kedudukannya sebagai Engku Kelana, Raja Haji banyak membantu menegakkan kekuatan dan kedaulatan kerajaan sahabat seperti Kerajaan Indera Giri, Kedah, Selangor, Jambi, Pontianak, Siak, Pahang, dan Palembang.

Hari Jadi Tanjungpinang Hari Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved