PILPRES 2024

Geopolitik Debat Capres, Inilah Pandangan Anies vs Prabowo vs Ganjar soal Laut China Selatan

Pandangan capres mengenai geopolitik konflik Laut China Selatan dalam debat capres, Ganjar Pranowo akan ekploitasi gas, Prabowo perlu radar

IST
DEBAT CAPRES - Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat capres, Minggu (7/1/2024). Berikut pandangan soal Laut China Selatan 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Konflik Laut Natuna menjadi tema bahasan saat debat capres, Minggu (7/1/2023).

Pertanyaan dari panelis Laksamana TNI (Purn) Marsetio memberikan pertanyaan tentang geopolitik kepada Ganjar Pranowo.

Marsetio menyampaikan pertanyaan konflik laut China Selatan belum selesai. Bahkan menjadi arena hegemoni antara China dengan Amerika Serikat.

"Apa inisiatif baru yang ditawarkan paslon agar Indonesia berkontribusi dalam mengelola konflik Laut China Selatan," sebutnya dalam pertanyaan.

Ganjar Pranowo menjawab bahwa perlu ada evaluasi perjalanan selama ini bagaimana kondisi Laut China Selatan tidak pernah selesai.

Bahkan 20 tahun lebih tidak pernah selesai.

"Maka usulan kami sangat jelas dan clear yakni kesepakatan sementara. Kenapa mesti kita dorong dan inisiasi agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan," ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar menjelaskan moderinasi peralatan di Tiongkok akan selesai pada 2027. "Kalau kita bicara one china policy, maka seluruh dunia akan mengakui peran itu," tambah Ganjar.

Yang kedua, ketika kemudian peran itu menjadi kuat maka potensi terjadinya konflik dengan negara lain akan muncul.

Baca juga: Anies dan Prabowo Memanas di Debat Capres, Soal Lahan dan Tudingan Ambisi

"Mungkin perangnya tidak sampai ke Indonesia. Tapi di sisi lain kita bisa kena dampak," ujarnya.

Kemudian patroli bisa diperkuat di wilayah Laut China Selatan.

Ganjar mengatakan perlu adanya tanker-tanker terapung yang bisa dipakai oleh TNI Angkatan Laut untuk berpatroli sehingga logistiknya menjadi sangat murah.

Kapal patroli tidak lagi kembali ke titik awal.

Capres 01 Anies Baswedan menggaris bawahi jawaban Ganjar Pranowo tidak sedikitpun menyebut kata ASEAN.

"Padahal kata kuncinya menyelesaikan masalah ini adalah ASEAN. Indonesia sebagai negara terbesar dan pendiri, harus kembali menjadi pemimpin ASEAN," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved