RAMADAN

Cara Ganti Puasa Ramadan bagi Suami Istri yang Berhubungan pada Siang Hari

Selain wajib mengganti puasanya, suami istri yang berhubungan intim pada siang hari di bulan Ramadan juga dikenakan denda. Kafaratnya ada tingkatannya

|
Editor: Dewi Haryati
Suar.id
Ilustrasi berhubungan intim. Begini cara ganti puasa Ramadan bagi suami istri yang berhubungan intim di siang hari, di bulan Ramadan 

TRIBUNBATAM.id - Inilah cara mengganti puasa bagi suami istri yang berhubungan intim pada siang hari di bulan Ramadan.

Ramadan 2024 tak lama lagi akan datang. Ada baiknya kita mengetahui, perkara apa saja yang dapat membatalkan puasa.

Pengetahuan ini penting, agar sebisa mungkin kita menghindari atau jangan sampai sengaja melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan.

Adapun berpuasa berarti menahan diri dari makan dan minum, serta perkara-perkara yang membatalkannya.

Baca juga: 8 Macam Puasa dalam Islam, di Antaranya Puasa Ramadan yang Tinggal Sebentar Lagi

Satu di antara perkara yang dapat membatalkan puasa Ramadan, yakni bersenggama atau berhubungan badan.

Suami istri yang melakukan hubungan intim pada siang hari di bulan Ramadan, maka puasa mereka berdua menjadi batal.

Jika batal, maka wajib bagi keduanya mengganti puasa Ramadan. Selain itu, mereka juga berkewajiban membayar kaffaroh atau denda.

Mengutip dari TribunPontianak.co.id, ada beberapa keterangan terkait bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari saat puasa Ramadan.

Terutama dari hadist Rasulullah SAW yang menguraikan tentang bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari di bulan Ramadan.

Satu di antaranya dari hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah.

Baca juga: 11 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadan, Muslim Wajib Tahu!

Ada pula keterangan dari Matan Abu Syuja yang menjelaskan detail tentang bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari bulan Ramadhan tersebut.

Pertama, tentu saja menunaikan puasa Qadha di hari lain, di luar bulan Ramadhan.

Selain itu, juga ada kewajiban menunaikan kafarat.

Dalam keterangan Matan Abu Syuja dijelaskan rincian kafaratnya sebagai berikut:

وَمَنْ وَطِئَ فِي نَهَارِ رَمَضَانَ عَامِدًا فِي الفَرْجِ فَعَلَيْهِ القَضَاءُ وَالكَفَّارَةُ وَهِيَ : عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا لِكُلِّ مِسْكِيْنٍ مُدٌّ

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved