RAMADAN

Mengenal Tradisi Balimau Kasai Warga Kampar Provinsi Riau di Batam Sambut Ramadan

Keluarga Besar Kabupaten Kampar (KBKK) Kota Batam pernah gelar tradisi Balimau Kasai tahun 2022 lalu di Pantai Ocarina sambut datangnya bulan Ramadan

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Argianto DA Nugroho
BALIMAU KASAI - Seorang warga asal Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mengikuti tradisi Balimau Kasai di Pantai Ocarina, Batam Center, Sabtu (2/4/2022). Tradisi sakral ini biasanya digelar sehari jelang Ramadan 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Inilah tradisi Balimau Kasai warga Kampar Provinsi Riau di Batam sambut Ramadan.

Ramadan 2024 semakin dekat. Perkiraannya awal puasa Ramadan tahun ini akan berlangsung pada Maret 2024.

Jelang Ramadan, ada tradisi yang biasa dilakukan oleh sejumlah masyarakat di Indonesia, khususnya di Batam untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi itu satu di antaranya Balimau Kasai.

Warga Kampar Provinsi Riau di Batam yang tergabung dalam Keluarga Besar Kabupaten Kampar (KBKK) Kota Batam pernah menggelar tradisi sakral ini tahun 2022 lalu jelang Ramadan.

Baca juga: Jadwal Salat Batam, Bintan dan Karimun Senin 22 Januari 2024 Jelang Ramadan

Kegiatan saat itu digelar di Pantai Ocarina, Batam, Sabtu (2/4/2022).

Biasanya tradisi ini dilakukan sehari jelang datangnya bulan Ramadan.

Balimau Kasai merupakan acara tradisional sebagai wujud rasa syukur dan kegembiraan umat Islam di Kampar dalam menyambut Ramadan.

Balimau Kasai berasal dari kata Balimau dan Kasai.

Balimau yaitu mandi dengan air yang dicampur jeruk (limau).

Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fatah Kabupaten Kampar, Yusmardi menyiramkan cairan kasai kepada warga di Pantai Ocarina, Batam Centre, Sabtu (2/4/2022).
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fatah Kabupaten Kampar, Yusmardi menyiramkan cairan kasai kepada warga di Pantai Ocarina, Batam Centre, Sabtu (2/4/2022). (TribunBatam.id/Argianto DA Nugroho)

Sedangkan Kasai diartikan sebagai wangi-wangian.

Kasai ini biasanya dibuat dari campuran rempah-rempah seperti kunyit, tepung dan lainnya.

Biasanya dipakai ke wajah dan tangan atau semacam lulur.

Maka Balimau Kasai bertujuan untuk menyegarkan aroma tubuh.

Dimaknai sebagai pembersihan dari segala bentuk keburukan diri, seperti sifat dengki, amarah dan sebagainya.

Semarak Balimau Kasai sendiri diisi dengan berbagai kegiatan.

Baca juga: Tradisi di Lingga saat Bulan Rajab dan Syaban Sebelum Dipertemukan dengan Ramadan

Ketua Keluarga Besar Kabupaten Kampar Batam saat itu, Herman Rozie menerangkan, tradisi Balimau Kasai ini merupakan simbol membersihkan diri baik fisik dan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Di Batam, tradisi ini menjadi agenda rutin masyarakat Ocu (sebutan warga asal Kabupaten Kampar) sekali setiap tahun menjelang bulan suci Ramadan.

Bagi Herman Rozie, tujuan utama tradisi ini untuk mempererat tali silaturahmi dan sarana untuk saling memaafkan antar warga Kampar yang saat ini menetap di Batam.

Tidak adanya sungai, membuat pelaksanaan tradisi ini dilakukan di pantai-pantai yang ada di Batam.

Belum diketahui pasti apakah jelang Ramadan 2024 ini warga Kampar Riau di Batam akan menggelar Balimau Kasai, termasuk soal waktu dan tempatnya. (TribunBatam.id/Argianto)

Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved