RAMADAN

Dandangan Jadi Tradisi Masyarakat Kudus Sambut Bulan Ramadan, Begini Sejarahnya

Salah satu tradisi masyarakat Indonesia jelang Ramadan, ada namanya dandangan. Ini merupakan tradisi masyarakat Kudus, warisan dari Sunan Kudus

Editor: Dewi Haryati
Kemdikbud via Kompas.com
DANDANGAN - Foto Masjid Menara Kudus. Dandangan merupakan tradisi masyarakat Kudus jelang Ramadan. Menurut W. Dasanti seorang penulis, nama dandangan diambil dari suara bedug di Masjid Menara Kudus yang ketika dipukul berbunyi 'dang dang dang’. 

Suara bedug yang bertalu-talu itu menjadi tanda khusus permulaan awal Ramadan.

Baca juga: Ramadan 2024 Berapa Hari Lagi? Ini Hitung Mundurnya Dari Kalender Muhammadiyah dan Kemenag

Adapun nama dandangan sendiri diambil dari suara bedug di Masjid Menara Kudus.

Masih kata W. Dasanti, tradisi dandangan saat ini mulai berkembang.

Tak cuma mendengarkan informasi penetapan awal puasa dari Masjid Menara Kudus, tetapi juga berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan sosial.

Salah satu rangkaiannya yakni adanya pasar malam yang digelar satu minggu sebelum Ramadan.

Mengutip informasi dari situs Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga disampaikan hal senada.

Pada mulanya, di tradisi dandangan para santri akan berkumpul di depan Masjid Menara Kudus setiap menjelang Ramadan untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa.

Seiring berkembangnya waktu, momentum ini juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid.

Saat ini tradisi dandangan juga dikenal masyarakat sebagai pasar malam yang ada setiap menjelang Ramadan.

Pada abad 16, pertanda awal dimulainya 1 Ramadan diumumkan langsung oleh Sunan Kudus.

Pengumuman awal datangnya bulan Ramadan dilakukan di pelataran Masjid Menara Kudus dengan memukul bedug di dua waktu.

Pemukulan bedug waktu pertama ditujukan untuk mengumpulkan masyarakat.

Pemukulan bedug di waktu kedua ditujukan untuk memutuskan sekaligus membuka awal Ramadan setelah Salat Isya.

Pengumuman dimulainya bulan puasa dihadiri oleh murid-murid Sunan Kudus, seperti Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak, Sultan Hadirin dari Jepara, hingga Aryo Penangsang dari Blora.

Baca juga: Pengertian Puasa Ramadan serta Cara Menentukan Datangnya Bulan Ramadhan

Masyarakat dari luar Kudus, juga antusias menunggu pengumuman di depan Masjid Menara Kudus.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved