RAMADAN
Mengenal Munggahan, Tradisi Masyarakat Sunda Indonesia Sambut Bulan Ramadan
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda, Unggah yang artinya naik. Tradisi ini biasa dilakukan masyarakat Islam suku Sunda menyambut datangnya Ramadan
TRIBUNBATAM.id - Ramadan 2024 sebentar lagi akan datang. Ada baiknya mengetahui tradisi apa saja yang dilakukan masyarakat Indonesia setiap kali menyambut datangnya Ramadan.
Dari pengertiannya, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.
Tradisi termasuk budaya turun-temurun yang harus dipertahankan oleh setiap generasinya.
Tradisi yang ada harus dipegang teguh sebagai salah satu bentuk rasa hormat masyarakat terhadap leluhur di daerah tempat tradisi itu berkembang.
Baca juga: Ramadan 2024 Berapa Hari Lagi? Ini Hitung Mundurnya Dari Kalender Muhammadiyah dan Kemenag
Dan salah satu tradisi menyambut datangnya Ramadan ini ada namanya munggahan, sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda, Unggah yang artinya naik. Hal ini memiliki makna bulan yang suci atau tinggi derajatnya.
Adapun bentuk pelaksanaan munggahan ini bervariasi.
Dikutip dari TribunJabar.id, umumnya munggahan ini seperti berkumpul bersama kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama.
Selain itu, ada juga yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari sebelum puasa).
Tradisi ini dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Allah. Selain itu untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun sebelumnya dan supaya terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Tradisi munggahan ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang Ramadan).
Nah, pada orang Sunda yang merantau biasanya akan mudik terlebih dulu pada awal Ramadan. Hal itu mereka lakukan untuk bisa munggahan di kampung bersama keluarga.
Di situlah manfaat tradisi munggahan ini terlihat, yakni sebagai bentuk silaturahmi.
Konsep tradisi munggahan ini sebenarnya tak hanya dilakukan oleh masyarakat Sunda jelang Ramadan, tetapi juga masyarakat lain di Indonesia.
Baca juga: Jelang Ramadan, Berikut Lima Tempat Ngabuburit di Tanjungpinang yang Murah Meriah
Hanya namanya saja yang mungkin berbeda, tetapi konsepnya sama.
Bagi masyarakat Indonesia yang multi kultur, kaya akan tradisi, kebiasaan menjelang Ramadan diekspresikan dengan beraneka ragam. (*/tribunbatam.id)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News
Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap Beserta Artinya |
![]() |
---|
Pelindo Gelar Ngobrol Asyik dan Buka Bersama Bareng SPMT dan Media: Bahas Peningkatan Layanan |
![]() |
---|
Niat Dan Tata Cara Bayar Fidyah untu Lunasi Utang Puasa Tahun Lalu Jelang Ramadhan 2025 |
![]() |
---|
Cara Mandi dan Sunnah sebelum Idul Fitri bagi Laki-Laki dan Perempuan |
![]() |
---|
Kiat Tetap Istiqomah Setelah Ramadan dari Wakil Ketua MUI Batam Ustaz Firdaus LC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.