KEBAKARAN DI NATUNA
Efek Buruk dari Karhutla yang Harus Diwaspadai, Diantaranya Dapat Menyebabkan ISPA
Salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang harus diperhatikan adalah buruk atau menurunnya kualitas udara dan jarak pandang.
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Natuna pada awal tahun ini cukup memperihatinkan.
Pasalnya, sejak 3 Februari hingga 15 Maret 2024, kasus karhutla sebanyak 17 kejadian, dengan luas hutan dan lahan yang terbakar sebanyak 148 hektare.
Salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang harus diperhatikan adalah buruk atau menurunnya kualitas udara dan jarak pandang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Anambas 1 Maret 2024, Dominan Panas Terik serta Waspadai Karhutla
Meskipun efek dari kebakaran hutan dan lahan di awal tahun 2024 ini belum dirasakan.
Ada baiknya kita mengetahui apa saja dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah menjelaskan bahwa, salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan adalah menurunnya kualitas udah dan pendeknya jarak pandang.
Baca juga: Awal Tahun 2024, 17 Kali Peristiwa Karhutla di Natuna, Luas Lahan Terbakar 148 Hektare
Jika kualitas udara menurun kata Hikmat, dapat menyebabkan sejumlah penyakit saluran pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Dia juga menjelaskan bahaya yang ditimbulkan akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan sebagai berikut:
- Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.
- Kabut asap dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan mungkin juga infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik. serta menyebabkan kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
- Kabut asap dapat menyebabkan orang lanjut usia dan anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami gangguan kesehatan.
- Kabut asap dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terjadi infeksi.
- Kabut asap dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada.
- Kabut asap menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman sayuran, buah buahan, dan makanan yang tidak ditutup.
- kabut asap memperburuk kondisi lingkungan sehingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca berita lainnya di Google News
Mahasiswa dan Pelajar di Natuna Turun ke Jalan Galang Dana Bantu Korban Kebakaran Sedanau |
![]() |
---|
Kebakaran di Sedanau Natuna Jadi Alarm, Damkar Dorong Pengadaan Pos di Kecamatan Pulau |
![]() |
---|
Kebakaran di Natuna Hanguskan Bangunan di Sedanau, Disdamkar Dorong Pengadaan Pos Damkar di Pulau |
![]() |
---|
Enam Fakta Kebakaran di Sedanau Natuna, Pemilik Toko Emas Dua Kali Jadi Korban |
![]() |
---|
Kebakaran di Sedanau Natuna Tinggalkan Trauma, Irwan Pemilik Toko Emas 2 Kali Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.