KEBAKARAN DI NATUNA

Efek Buruk dari Karhutla yang Harus Diwaspadai, Diantaranya Dapat Menyebabkan ISPA 

Salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang harus diperhatikan adalah buruk atau menurunnya kualitas udara dan jarak pandang.

Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Muhammad Ilham
KEBAKARAN - Sejumlah petugas pemadam kebakaran dari Damkar Natuna, BPBD Natuna, TNI, dan Polri tengah memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Binjai, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Senin (11/3/2024). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Natuna pada awal tahun ini cukup memperihatinkan.

Pasalnya, sejak 3 Februari hingga 15 Maret 2024, kasus karhutla sebanyak 17 kejadian, dengan luas hutan dan lahan yang terbakar sebanyak 148 hektare.

Salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang harus diperhatikan adalah buruk atau menurunnya kualitas udara dan jarak pandang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Anambas 1 Maret 2024, Dominan Panas Terik serta Waspadai Karhutla

Meskipun efek dari kebakaran hutan dan lahan di awal tahun 2024 ini belum dirasakan.

Ada baiknya kita mengetahui apa saja dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah menjelaskan bahwa, salah satu dampak dari kebakaran hutan dan lahan adalah menurunnya kualitas udah dan pendeknya jarak pandang.

Baca juga: Awal Tahun 2024, 17 Kali Peristiwa Karhutla di Natuna, Luas Lahan Terbakar 148 Hektare 

Jika kualitas udara menurun kata Hikmat, dapat menyebabkan sejumlah penyakit saluran pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Dia juga menjelaskan bahaya yang ditimbulkan akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan sebagai berikut:

  • Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.
  • Kabut asap dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan mungkin juga infeksi.
  • Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik. serta menyebabkan kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
  • Kabut asap dapat menyebabkan orang lanjut usia dan anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami gangguan kesehatan.
  • Kabut asap dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terjadi infeksi.
  • Kabut asap dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada.
  • Kabut asap menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman sayuran, buah buahan, dan makanan yang tidak ditutup.
  • kabut asap memperburuk kondisi lingkungan sehingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi.


(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved