KEPRI TERKINI

Musrenbang Kepri Bahas Kemiskinan, Stunting Hingga Pembangunan

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad membuka Musrenbang. Kemiskinan, stunting dan pembangunan jadi fokus utama dalam musyawarah itu.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Endra Kaputra
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat hadir dan membuka Musrenbang tingkat Provinsi di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (27/03/2024). 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Tahun 2024.

Musrenbang Kepri 2024 dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, bertempat di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (27/03/2024).

Pelaksanaan Musrenbang Kepri dilaksanakan selama dua hari, mulai 27 hingga 28 Maret 2024.

Pelaksanaan Musrenbang dilaksanakan secara hybrid dengan peserta lebih kurang 500 orang hadir secara luring dan 100 orang hadir secara daring.

Tahun ini, Musrenbang Kepri 2024 membahas tematik yang akan terbagi dalam tiga kelompok, yakni desk tematik kemiskinan, stunting, dan pembangunan inklusif.

Kemudian pembahasan desk bidang meliputi bidang pemerintahan dan pembangunan manusia, kemudian perekonomian dan sumber daya alam, serta infrastruktur dan kewilayahan.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, untuk memberikan arah dalam perencanaan pembangunan tahun 2025, maka RKPD Provinsi Kepri Tahun 2025 menetapkan tema “Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan Dalam Akselerasi Peningkatan Ekonomi Kerakyatan”.

"Tema ini akan menjadi rujukan untuk dijabarkan ke dalam tiga prioritas pembangunan daerah tahun 2025 yaitu Optimalisasi Potensi Perekonomian Daerah, Pembangunan Infrastruktur Wilayah, serta Pembangunan Manusia yang Berkualitas dan Berbudaya," paparnya.

Kemudian terkait capaian indikator makro Provinsi Kepri ada dua indikator yang menjadi perhatian penting menurut Gubernur Ansar berdasarkan paparan Deputi I Kemendagri sebelumnya.

"Angka indeks gini ratio kita masih di angka 0,34 maka saya berharap agar dalam pembahasan tematik nanti lebih banyak program-program yang diarahkan kepada usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat agar tingkat disparitas pendapatan antar masyarakat secara cluster bisa dapat kita kurangi tingkat kesenjangannya," pesan Gubernur Kepri.

Gubernur Kepri menjelaskan fenomena tingkat pengangguran terbuka di Kepri.

Baca juga: Gubernur Kepri Sarankan Pemda Terapkan Tight Money Policy Saat Buka Musrenbang

Menurutnya Kepri termasuk provinsi yang mendapat terpaan yang sangat berat ketika pandemi covid-19 karena ketidakpastian dan fluktuasi ekonomi tidak hanya di dalam negeri.

Namun di luar negeri sehingga memang saat itu banyak industri-industri yang merumahkan para pekerjanya

"Sehingga angka pengangguran kita pernah tembus di tahun 2021 ke angka di atas 10 persen, kita kedua tertinggi setelah Bali namun kita terus melakukan usaha recovery. Alhamdulillah dari waktu ke waktu penurunan angka pengangguran terus kita lakukan bahkan hampir setiap tahun tren penurunan pengangguran di Kepri ini adalah tren penurunan terbesar di Indonesia dan hari ini angka pengangguran kita masih 6,8 persen," jelas Gubernur Kepri.

Sebelumnya, Mendagri RI yang diwakili Deputi I (Pengelolaan Batas Wilayah Negara)/Plh Sekretaris BNPP, Robert Simbolon mengatakan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berupaya melakukan sinkronisasi dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan sasaran prioritas nasional terutama terkait dengan 6 indikator sasaran makro ekonomi

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved