Mudik Lebaran Batam 2024, Adit 6 Jam Tunggu Kejelasan Keberangkatan Kapal Roro

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Adit bersama keluarganya masih mencoba sabar setelah setidaknya 6 jam di Pelabuhan Roro Punggur Batam hingga Kamis (4/4) malam.

Mereka merupakan bagian dari sejumlah calon penumpang yang tertunda keberangkatannya akibat kerusakan kapal.

Adit berusaha terlihat tenang, ia pergi menepi ke bibir dermaga sedangkan anak istrinya berada di dalam mobil yang telah masuk antrean parkir bawa pelabuhan.

Pintu kaca mobil Adit pun dibuka lebar, kaca diturunkan supaya tak kepanasan. Setidaknya angin dapat masuk.

Di dalam mobil tampak 5 orang penumpang lainnya terkulai lemas, termasuk istri Adit.

Sedangkan anak-anaknya terlihat gelisah.

Di belakang antrean kendaraan Adit, ada sejumlah kendaraan lainnya yang ikut antre.

Mereka hanya bisa pasrah sampai mendapat kabar kapal bisa mengangkut mereka.

Dalam deretan antrean kendaraan, hampir semua kendaraan mobil membuka kaca, jendela bahkan pintu mobil.

Itu dilakukan agar tak kepanasan.

“Ini sudah di luar batas kewajaran. Kalau kami tak ingat anak dan istri mungkin kami akan demo kantor ASDP itu. Kami sudah 6 jam di sini duduk, tapi apa. Kami hanya disuruh bersabar menunggu,” keluhnya.

Adit mengaku sudah antre sejak pukul 8 pagi.

Namun hingga pukul 9 malam, mereka tak mendapat kejelasan kabar kapan kapal berangkat.

Baca juga: Gubernur Buka Posko Terpadu di Pelabuhan Roro Punggur, Kerahkan Ratusan Petugas

“Ini AC sebentar-bentar kami hidupkan. Kalau tidak, anak rewel," sebutnya.

Pantauan TribunBatam.id, tidak hanya antrean kendaraan yang tampak mengular.

Ruang tunggu penuh hingga ponton dermaga juga penuh.

Suasana malam itu sangat riuh, mereka berdesak-desakan agar dapat tempat duduk.

Beberapa di antaranya bahkan berbaring di lantai pelabuhan.

PT ASDP Batam, selaku pengelola pelabuhan penyeberangan RoRo Punggur telah mempersiapkan sejumlah moda angkutan bagi masyarakat Kota Batam yang akan melakukan perjalanan mudik ke berbagai daerah.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam Cek Pelabuhan Roro, Pastikan Kelaikan Kapal saat Mudik

Diantaranya ke Kuala Tungkal, Provinsi Jambi dan Sei Salari, Pakning, Provinsi Riau.

General Manager (GM) PT ASDP Batam Nana Sutisna menyatakan, persiapan telah dilakukan sejak lama untuk memastikan kelancaran proses mudik terutama untuk penyeberangan menuju luar Provinsi Kepulauan Riau atau lintas provinsi.

Dikatakan Nana Sutisna, evaluasi atas permintaan yang tinggi dan kapasitas yang terbatas memunculkan kebutuhan akan sistem yang meminimalisir kerumunan dan kericuhan di pelabuhan.

"Setelah kami evaluasi, karena permintaan tiket banyak dan kapasitasnya terbatas, kami memutuskan untuk menerapkan sistem hotline. Hotline tersebut adalah untuk penjualan tiket dengan kode booking antrian. Aplikasi tersedia dan bisa dihubungi melalui nomor 082386565878,"kata Nana Sutisna, Senin (1/4/2024).

Langkah ini diambil untuk menghindari penumpukan di pelabuhan serta meminimalisir risiko kericuhan dan emosi tinggi di antara penumpang.

Kadishub Kepri Soal Mudik Lebaran 2024

Sedikitnya 52 armada dipersiapkan untuk melayani mudik lebaran dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Junaidi kepada TribunBatam.id mengatakan, puluhan armada tersebut mulai beroperasi hari ini hingga 26 April 2024.

Dengan total penumpang yang dapat terangkut sebesar 10.500 orang.

“Kami sudah rapat bersama kemarin di Tanjungpinang. Angkutan pelayaran sudah dipersiapkan,” ucapnya, Selasa (26/3/2024).

Tidak hanya di Kota Tanjungpinang, penambahan kapal Pelni KM Dorolonda juga disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan mudik lebaran tahun ini dari Pelabuhan Kijang, Kabupaten Bintan.

Baca juga: ASDP Cabang Batam Hadapi Lonjakan Mudik Lebaran, Ubah Interval Jadi 45 Menit

Kapal Pelni ini melayani rute keberangktan dari Batam menuju Kijang, dan lanjut lagi ke Medan.

Selanjutnya, pelayaran menuju utara atau Natuna disiapkan kapal Latih Malahayati dari Kemenhub.

“Kalau kapal ini kapasitasnya 300 penumpang. Mudah-mudahan ahkir bulan bisa jalan,” lanjutnya.

Sementara itu, pelayaran kapal Roro di Tanjunguban, Bintan melakukan sistem online seperti tahun lalu.

“Mulai dari rute Tanjunguban-Batam, dan lintas provinsi. Kalau armada ada 14 dijalankan,” ujarnya.

Ia menyampaikan, bila terjadi penumpukan penumpang, maka durasi pelayaran otomatis akan ditambah.

“Intinya tidak ada yang menumpuk sampai besoknya. Jadi kapal terus beroperasi sampai terangkut kendaraan dan penumpangnya,” ucapnya. (TRIBUNBATAM.id/Bereslumbantobing/Aminuddin/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News