TRIBUN BATAM PODCAST
Tribun Podcast, Strategi BKKBN RI Turunkan Angka Stunting hingga 14 Persen pada 2024
Drs Tavip Agus Rayanto, Sekretaris Utama BKKBN RI hadir sebagai narasumber dalam program Tribun Batam Podcast bahas akselerasi program tekan stunting
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Kenapa kemudian secara metodologis kalau ingin fair, satu cakupannya diperluas, alat ukurnya di seragamkam, petugasnya dilatih. Ketika syarat itu tiga-tiganya terpenuhi bisa digunakan, inilah maka yang akan dilaksanakan secara metodologi secara waktu pendek arahan Wapres, nanti seluruh kepala daerah akan diminta mendorong partisipasi masyarakat yang punya anak-anak itu datang ke Posyandu, mengukur ulang. Harapannya di situlah kemudian sudah tidak ada digotomi sumber data, kalau selama ini masih ada. Dan data itu akan terupdate tiap bulan, itu strategi jangka pendek yang sifatnya metodelogis.
TB: Dari pemaparan bapak tadi kan tiga pak, mengenai keterlibatan masyarakat untuk ikut hadir ke Posyandu. Pola yang mereka terapkan seperti apa, pak? Karena memang setiap orang atau pendamping itu berbeda.
TAR: Ini sudah ada standarnya secara internasional, itulah kenapa perlu distandarkan, diseragamkan agar bisa diterima oleh dunia internasional. Dimulai dari, pertama misalnya alat ukurnya. Nah kemarin ketika belum dimasifkan, alat ukurnya masih macam-macam, cara mengukurnya juga, foto-foto anak bayi yang anak kecil masih pakai topi, ada yang masih di pangku diukur, ada yang ditidurkan melengkung, jadi itu contoh-contoh yang ternyata mengedukasi petugas, karena kan di Posyandu itu kan tidak seluruhnya petugas kesehatan.
Yang kedua adalah alat ukurnya alat ukurnya juga masih beragam, itulah kalau kemudian dua syarat itu, dari sisi alat ukur dan teknik mengukur tidak terpenuhi. Walaupun cakupannya banyak orang datang tinggi ke Posyandu, dunia internasional mungkin tidak bisa mengakui termasuk akademisi, karena di lapangan temuan-temuan itu mayoritas ditemukan tingkat kesalahan itu. tulah mengkampanyekan syarat, karena di Kemenkes sudah ada standarnya, cara yang benarnya seperti apa.
TB: Ini kan di 2023 ini hanya 0, 1 persen ya turun, sementara bapak sebut tadi ada angkanya dari 37 persen bisa drastis turun. Pertanyaan saya, apakah pak Jokowi waktu marah, sehingga ini tidak bisa bergerak angkanya?
TAR: sebetulnya pertanyaan ini menjadi pertanyaan akademis gitu karena aneh. Covid saja bisa turun tinggi, artinya data tahun 2022,2021 sebelumnya kita pas covid, itu angka kita signifikan turun. Itulah sebetulnya membuat di antara pimpinan kepala daerah itu mempertanyakan, makanya saya jelaslan soal metodologis tadi.
Baca juga: BKKBN Kepri Sebut Angka Stunting di Natuna Masih Tinggi, Rohina Soroti Lingkungan
Untuk melanjutkan perbincangan ini bisa melihat di kanal YouTube Tribun Batam melalui link: https://www.youtube.com/live/SMj8F-Zr1O8?si=tCDg3FgDke94Bzuz dan laman Facebook Tribun Batam si link: https://www.facebook.com/100064719969256/videos/1687263998680996.
(Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kendaraan Lalu Lalang di Jalan Batam Tanpa Uji KIR, Apakah Ada Sanksi? |
![]() |
---|
Tribun Batam Podcast Kupas Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum di Daerah |
![]() |
---|
Tana Group Hadirkan Kawasan Komersil Ikonik di Bengkong Batam dengan Konsep Tak Biasa |
![]() |
---|
Warga Asing Bertingkah, Bagaimana Pengawasan Orang Asing di Batam? |
![]() |
---|
Tribun Batam Podcast Bahas Gramedia Big Sale Batam 2025, Yuk Simak Promo Menariknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.