4 Manfaat Mandi Garam dalam Islam, Tangkal Sihir hingga Buka Aura Positif

TRIBUNBATAM.id - Berikut empat manfaat mandi garam dalam Islam, mulai dari tangkal sihir hingga buka aura positif.

Mandi garam atau mandi air garam dipercaya memiliki sejumlah khasiat bagi tubuh.

Dalam agama Islam, mandi garam juga disebut memiliki sejumlah manfaat.

Menurut Almarhum Syekh Ali Jaber, mandi garam disebut dapat menangkal sihir.

Dilansir dari akun YouTube Muslim-saluran dakwah, mandi garam diungkap oleh Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Bacaan Lengkap Mandi Garam dalam Islam dari Syekh Ali Jaber, Bisa untuk Tangkal Sihir

"Saya berikan dan ini obat Insya Allah bermanfaat untuk semua. Enggak usah panggil habib, syekh, ustaz, enggak usah panggil siapa-siapa, Anda sendiri laksanakan," jelas Syekh Ali Jaber.

Untuk menangkal sihir dengan air garam, perlu dibacakan beberapa ayat dan surah dari Al Quran.

Bacaan mandi garam itu terbilang mudah karena hanya berisi surah-surah pendek.

"Nanti bacakan air garam itu, Al Fatihah 7 kali, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi 7 kali. Tiga ayat terakhir surat Al Baqarah 284-286, kemudian Al Ikhlas tiga kali, kemudian Al Falaq 3 kali, dan An Nas tiga kali," ujar alm. Syekh Ali Jaber.

Selain menangkal sihir, berikut manfaat mandi garam dalam Islam.

1. Menangkal Sihir

Sihir umumnya identik dengan upaya untuk menyakiti orang lain dengan ilmu hitam atau ilmu yang dimiliki dukun, cenayang, dan paranormal.

Sihir dalam konteks ini merupakan ilmu hitam yang bisa melukai orang lain karena bantuan setan.

Motif dari sihir sendiri dapat beragam, mulai dari iri hati, sakit hati, ingin merusak hubungan, dan lain sebagainya.

Riwayat yang menjelaskan keberadaan sihir atau santet ada sejak lama dan dikenal di berbagai budaya di dunia.

Bahkan, Nabi Muhammad saw., dalam sebuah riwayat, dijelaskan pernah menjadi sasaran sihir dari orang Yahudi Bernama Labid bin A’sam. 

Dalam riwayat tersebut, disebutkan:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: سُحِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى كَانَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا يَفْعَلُهُ حَتَّى كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ: أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي فِيمَا فِيهِ شِفَائِي؟ أَتَانِي رَجُلانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِلآخَرِ: مَا وَجَعُ الرَّجُلِ؟ قَالَ  مَطْبُوبٌ ؟ قَالَ : وَمَنْ طَبَّهُ ؟ قَالَ: لَبِيدُ بْنُ الأَعْصَمِ. قَالَ : فِيمَا ذَا؟ قَالَ: فِي مُشُطٍ وَمُشَاقَةٍ وَجُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ. قَالَ فَأَيْنَ هُوَ؟ قَالَ: فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ. فَخَرَجَ إِلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ لِعَائِشَةَ حِينَ رَجَعَ: نَخْلُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ. فَقُلْتُ: اسْتَخْرَجْتَهُ ؟ فَقَالَ: لاَ، أَمَّا أَنَا فَقَدْ شَفَانِي اللَّهُ وَخَشِيتُ أَنْ يُثِيرَ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ شَرًّا ثُمَّ دُفِنَتْ الْبِئْرُ. رواه البخاري ومسلم

Artinya: Diriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata, Nabi pernah disihir hingga beliau dibuat seolah-olah melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Hingga suatu hari beliau memanggil-manggil, lalu beliau bertanya, “Apakah kamu (Aisyah) tidak merasakan bahwa Allah telah mengabarkan tentang kesembuhanku? Dua orang laki-laki mendatangiku, lalu salah satu dari keduanya duduk di sebelah kepalaku dan satunya di sebelah dua kakiku. Kemudian salah satu malaikat mengatakan kepada yang malaikat lain, “Apa penyakit laki-laki ini?”, Terkena sihir, jawabnya. “Siapa yang menyihirnya?”, “Labid bin Al-A’sham”, jawabnya lagi. “Dengan apa?”, “Sisir, rambut yang jatuh, serta selendang mayang pohon kurma”, jawab malaikat satunya. “Dimana letaknya?”, “Di dalam sumur Dzarwan”, ucap malaikat. Nabi keluar menuju ke sumur itu, kemudian kembali dan berkata kepada Aisyah ketika pulang, “Pohon kurmanya seperti kepala setan”. Lalu aku (Aisyah) berkata, “Apakah engkau bisa mengeluarkannya?” “Tidak, sungguh Allah telah menyembuhkanku, aku khawatir memberikan kesan buruk kepada orang lain”. Kemudian sumur itu dikubur. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 

Mandi garam dalam Islam dipercaya bisa menangkal sihir.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mandi dengan air larutan garam yang dibacakan Surah Al Fatihah 7 kali, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi 7 kali. Tiga ayat terakhir surat Al Baqarah 284-286, Al Ikhlas 3 kali, kemudian Al Falaq 3 kali, dan An Nas 3 kali.

Baca juga: Doa Mandi Garam dalam Islam dari Syekh Ali Jaber untuk Buka Aura Positif

2. Membuat Rumah Tenang

Rumah merupakan tempat berlindung yang umumnya harus memiliki rasa aman dan tenang bagi penghuninya.

Mandi garam disebut dapat membuat rumah tenang dan menangkal sihir yang nantinya membuat rumah menjadi tak tenang untuk dihuni.

Untuk membuat rumah tenang, mandi garam dalam Islam dapat dilakukan dengan cara dengan air larutan garam yang dibacakan Surah Al Fatihah 7 kali, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi 7 kali. Tiga ayat terakhir surat Al Baqarah 284-286, Al Ikhlas 3 kali, kemudian Al Falaq 3 kali, dan An Nas 3 kali.

Hal tersebut sebagaimana yang dibagikan oleh Almarhum Syekh Ali Jaber.

3. Membuka Aura Positif

Mandi garam juga dapat membuang aura negatif dalam tubuh.

Dengan membacakan Surah Al Fatihah 7 kali, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi 7 kali. Tiga ayat terakhir surat Al Baqarah 284-286, Al Ikhlas tiga kali,  Al Falaq 3 kali, dan An Nas 3 kali pada air yang dicampur garam mandi.

Mandi dengan air garam yang sudah dibacakan bacaan di atas dipercaya dapat membuka aura positif diri seseorang.

4. Amalan Enteng Jodoh

Dengan mandi garam yang dapat membuka aura positif, aktivitas tersebut kemudian dapat menjadi amalan enteng jodoh.

Cara mandi garam sebagai amalan enteng jodoh dapat dilakukan dengan mencampurkan garam mandi pada air hangat yang kemudian dibacakan bacaan mandi garam dalam Islam.

Baca juga: Mandi Garam dalam Islam, Amalan Tangkal Sihir dan Buat Rumah Tenang

(Tribunbatam.id/Cahyanti Nawangsari)

Baca berita TribunBatam.id lainnya di Google News