SOSOK

Profil Surya Wijaya, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia ASPABRI Kepulauan Riau

Surya Wijaya, menerima 2 penghargaan dari Intelkam Mabes Polri Bidang Ekonomi dan Tourism Johor saat ia menjabat sebagai Ketua ASPABRI Kepri.

YouTube Surya Wijaya
Profil Surya Wijaya, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia ASPABRI Kepulauan Riau, Rabu (15/5/2024). Foto: Profil Surya Wijaya. 

TRIBUNBATAM.id- Berikut profil Surya Wijaya, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia ASPABRI Kepulauan Riau. 

Nama Surya Wijaya mugkin sudah tak asing lagi bagi Masyarakat Kepri. 

Lelaki yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia ASPABRI Kepulauan Riau itu sempat mencuri perhatian publik.

Ia sukses menyabet beberapa penghargaan selama menjabat sebagai Ketua ASPABRI Kepri. 

Di tahun 2022, Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) mendapatkan dua plakat penghargaan bergengsi dari Intelkam Mabes Polri Bidang Ekonomi dan Tourism Johor.

Penghargaan dari Mabes Polri itu langsung diberikan oleh Kompol Askhabul Kahfi kepada ketua Aspabri, Surya Wijaya pada September 2022 di kantor Aspabri.

Penghargaan itu sebagai ucapan terimakasih dari Intelkam Bidang Ekonomi Mabes Polri kepada Aspabri sebagai mitra strategis Polri.

Baca juga: Profil Sturman Panjaitan, Pensiunan Militer Sekaligus DPRD RI Dapil Kepri Lolos ke Senayan

Penghargaan itu diberikan dalam rangka menjaga iklim investasi daerah guna meningkatkan pemulihan ekonomi nasional.

Penghargaan kedua yang diterima Aspabri adalah dari Tourism Johor pada perhelatan event Majestic Johor di Fraser Place, Putri Harbour, Johor pada 17 September 2022.

Karena dianggap banyak mensupport tentang pariwisata antara Johor dan Kepulauan Riau serta sebagai mitra strategisnya dari Tourism Johor.

Lewat penghargaa tersebut, nama Surya Wijaya makin mencuat. 

Namun ada beberapa kabar yang memebuat Surya Wijaya menjadi sorotan. 

Di tahun 2022 silam, Surya mengaku bepergian ke Johor, Malaysia

Kepergiannya itu untuk melaksanakan tugaspromosi pariwisata di negeri jiran tersebut, selama hanya dua hingga tiga hari saja.

Baca juga: Profil Rani Rafitriyani, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI Kota Batam

Namun, sayanganya setelah selesai bertugas ia tidak bisa pulang ke Batam.

Bukan tanpa sebab, karena tidak ada jadwal kapal yang tersedia.

Berdasarakan informasi, ia kehabisan tiket kapal dikarenakan jumlah pelayaran sangat terbatas, yakni hanya ada satu trip dalam dua hari.

Selain itu, kapal yang berkapasitas 150 tempat duduk itu, sudah dipesan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia untuk para pekerja.

Yanag mana jumlahnya mencapai 100 seat.

Sehingga, hanya tersisa 50 kursi yang tersedia di kapal.

Dengan jumlahnya yang terbatas, alhasil tiket kapal Malaysia - Batam pun lebih cepat habis.

Baca juga: Profil Zahwani Pandra Arsyad, Mantan Abang None Jakarta jadi Kabid Humas Polda Kepri

Surya sangat menyesalkan hal tersebut.

Alhasil ia harus memperpanjang waktu menginapnya di hotel sampai 20 hari di Malaysia.

Berdasarakan pengalamnnya itu, ia komunikasikan dengan operator ferry yang melayani pelayaran kapal Batam - Malaysia.

Ia meminta agar jumlah pelayaran kapal ditambah.

Sehingga nantinya tidak lagi menjadi kendala bagi wisatawan atau WNI yang hendak bepergian ke negara Malaysia atau pun Singapura.

(Tribunbatam.id/ Karunia Rahma Dewi)

Baca berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved