BATAM TERKINI
Gubernur Ansar Ahmad Bantah Pembangunan Jembatan Babin Hanya Mucul Saat Pilkada Saja
Dikatakan Ansar, melalui bantuan dukungan anggaran APBN pihaknya baru saja selesai menyusun roadmap transformasi ekonomi KEK bertajuk Permata Biru di
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan, proyek Jembatam Batam-Bintan (Babin) merupakan proyek serius, bukan ujug-ujug muncul pas mau dekat pemilihan kepala daerah.
Hal itu ditegaskan Ansar Ahmad di sela ekspose pelaksanaan penyelidikan tanah untuk jembatam Batam-Bintan yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepulauan Riau (Kepri) di Pelabuhan Punggur, Senin (27/5/2024).
Dikatakan Ansar, melalui bantuan dukungan anggaran APBN pihaknya baru saja selesai menyusun roadmap transformasi ekonomi KEK bertajuk Permata Biru di gerbang utara Indonesia dan sepenuhnya dilaksanakan Bapenas kerjasama dengan Pemrov Kepri.
"Dalam hasil road map tersebut, salah satu game changer utamanya adalah jembatan Batam-Bintan. Oleh karena itu memang jembatan Batam Bintan ini menjadi fokus perhatian pemerintah pusat,"ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Targetkan Lelang Pembangunan Jembatan Babin Mulai Akhir Tahun 2024
Diakuinya, wacana Jembatan Batam-Bintan memang sudah lama didengungkan. Bahkan wacana tersebut sudah bersuai 20 tahun tercetus dari ide Gubernur Kepri pertama, Ismet Abdullah. Meski 20 tahun, bukan berarti harapan akan adanya mega proyek Jembatan Batam-Bintan pupus begitu saja.
Ia memastikan, amanah warga Kepri tentang adanya Jembatan Batam-Bintan akan dijalankan. Pembebasan lahan untuk proyek jembatan tersebut sudah dijalankan.
"Proses pembebasan lahan baik itu di wilayah landing Point Batam, maupun juga di wilayah landing poinnya Pulau Batam termasuk dua pulau penghubungnya satu demi satu sudah ikuti pembebasannya, dan Alhamdulillah semua udah selesai dengan baik,"kata Ansar.
Ditegaskan lagi Ansar, dia begitu serius mewujudkan jembatan Batam-Bintan. Keseriusan itu dilakukan dengan menemui sejumlah pemangku terkait pembangunan.
Bahwa ide jembatan tersebut belum juga terlihat fisiknya, Ansar mengatakan, pembangunan jembatan besar sekelas Batam-Bintan memang tidak bisa seperti jembatan pada umumnya.
"Tak semudah yang kita bayangkan,"katanya.
Baca juga: Penyelesaian Status Tanah Landing Point Jembatan Babin Telah Dimulai Sejak Januari
Proyek besar jembatan Batam-Bintan kata Ansar memerlukan kehati-hatian perencanaan mengingat jembatan tersebut akan menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
Karena memikiki dimensi fisik yang panjang, maka dibutuhkan kehatian-hatian dalam pembangunannya.
"Pemerintah sangat menjaga kehati-hatian perencanaan untuk jembatan ini karena jembatan ini saya kira kalau dibanhun menjadi dijembatan terpanjang setelah Suramadu sehingga jangan sampai ada salah perencanaan pada saat pelaksanaan,"kata Ansar. (Aminuddin/Tribunbatam.Id)
Baca berita lainnya di Google News
Merah Putih Berkibar di Laut Batu Ampar, Satpolairud Barelang Bagikan Bendera ke Nelayan |
![]() |
---|
Wilayah Kepri Jadi Sasaran Titik Transit Narkoba, Sebulan Polda Kepri Tangkap 37 Kurir Barang Haram |
![]() |
---|
Perkuat Pengamanan Laut, Koramil Belakang Padang Terima Boat Pancung dari Pemprov Kepri |
![]() |
---|
Cerita Saharudin Pedagang Bendera di Batam, Musim Kemerdekaan Bisa Untung Hingga Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Pelaku Pecah Kaca Mobil di Batam Gunakan Uang Hasil Curian Untuk Renovasi Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.