Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera 2024: Membuka Potensi ZISWAF

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2024 memasuki hari kedua dengan sorotan utama pada optimalisasi dana Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi produktif.

Bertempat di aula Politeknik Negeri Batam, acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepulauan Riau ini menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan untuk menggali potensi ZISWAF dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Miftachul Choiri, pejabat Bank Indonesia perwakilan Kepri, membuka sesi kedua dengan pidato inspiratif mengenai peran krusial Bank Syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan bahwa ZISWAF, sebagai instrumen keuangan sosial yang unik dalam ekonomi Islam, memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong roda perekonomian.

"ZISWAF, sebagai instrumen keuangan sosial yang unik dalam ekonomi Islam, memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong roda perekonomian,"kata Miftachul.

Baca juga: Bank Indonesia Kepri Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah untuk Pertumbuhan Ekonomi Umat

Seminar mendalam menghadirkan para ahli terkemuka di bidang ekonomi syariah. Yono Haryono dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia memaparkan strategi-strategi inovatif dalam pengelolaan dan penyaluran dana ZISWAF untuk mencapai dampak optimal.

Emmy Hamidiyah, seorang pakar ekonomi syariah terkemuka, berbagi wawasan mendalam tentang bagaimana ZISWAF dapat memberdayakan masyarakat miskin dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Sementara itu, Afrizal Y. Lelo, Wakil Ketua 3 Baznas Kota Batam yang juga merupakan juara lomba ZISWAF unggulan FESyar Regional Sumatera tahun lalu, memberikan contoh nyata tentang bagaimana ZISWAF telah berhasil mengubah kehidupan masyarakat di Batam.

FESyar Regional Sumatera 2024 berlangsung selama tujuh hari yang penuh dengan pengetahuan dan inspirasi, dari 26 Mei hingga 2 Juni.

Rangkaian acara ini meliputi berbagai seminar, lokakarya, dan pameran yang membahas berbagai aspek ekonomi syariah.

Para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang akselerasi ekonomi dan keuangan syariah, sertifikasi halal produk UMKM, peran pondok pesantren dalam pengembangan ekonomi syariah, dan banyak lagi.

Selain seminar, FESyar juga menjadi ajang untuk memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru dalam pengelolaan ZISWAF, termasuk platform digital yang memudahkan masyarakat untuk berdonasi dan memantau penyaluran dana.

Acara ini juga memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk halal mereka, memperluas jaringan bisnis, dan mendapatkan akses ke pembiayaan syariah.

Puncak acara FESyar adalah pengumuman pemenang lomba ZISWAF unggulan tahun ini. Lomba ini bertujuan untuk mendorong lembaga-lembaga ZISWAF untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan mereka.

Pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan dan kesempatan untuk berbagi praktik terbaik mereka dengan komunitas ZISWAF yang lebih luas.

"Kami berharap FESyar Regional Sumatera 2024 dapat menjadi titik balik dalam optimalisasi ZISWAF untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Miftahul Khoiri.

"Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat, kita dapat membangun ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,"pungkasnya.(AMINUDDIN/TRIBUNBATAM.id)