Bank Indonesia Kepri
Program Berlayar, BI Kepri Biasakan Masyarakat Belakang Padang Batam Pakai QRIS
Bank Indonesia Kepri meluncurkan program digitalisasi, Berlayar di Belakang Padang Batam pada Sabtu (15/11) malam. Ini upaya perluas penggunaan QRIS
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus memperluas jangkauan penggunaan QRIS oleh masyarakat hingga ke pulau-pulau terluar.
Satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia Kepri adalah meluncurkan program digitalisasi di Belakang Padang pada Sabtu (15/11/2025) malam.
Langkah ini ditandai dengan pelaksanaan Program Berlayar yang digelar pertama kali di Kecamatan Belakang Padang, Pulau Penawar Rindu. Pulau tersebut dikenal sebagai cikal bakal perkembangan Kota Batam.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Ardhienus mengungkapkan, pemilihan Belakang Padang sebagai lokasi perdana bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai historis dan budaya, pulau ini juga dinilai strategis karena berada sangat dekat dengan Singapura dan menjadi satu pintu masuk wisatawan mancanegara, terutama wisatawan cross-border.
“Ini kegiatan pertama yang kita laksanakan. Belakang Padang kami pilih karena punya sejarah, punya identitas dan punya potensi ekonomi yang besar. Kita ingin mengenalkan kembali bahwa wilayah ini memiliki daya tarik yang bisa diperkuat lewat digitalisasi,” ujar Ardhienus.
Ardhienus menyebutkan saat ini Bank Indonesia Kepri sedang melakukan pemetaan jumlah pengguna QRIS di wilayah Belakang Padang. Termasuk melihat potensi peningkatan transaksi dari kunjungan wisatawan lokal maupun asing.
“Data transaksi QRIS di Belakang Padang masih kita kompilasi. Namun, potensi ekonominya besar, apalagi dari wisatawan Singapura. Dengan konsep cross-border QRIS, wisatawan nanti bisa bertransaksi langsung menggunakan sistem pembayaran digital yang terintegrasi,” jelas Ardhienus.
Program pojok digital juga disiapkan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau untuk mendukung edukasi masyarakat tentang layanan keuangan digital, cara membuat rekening serta penggunaan QRIS agar semakin banyak pelaku usaha yang memahami manfaat digitalisasi.
Terkait penggunaan QRIS di sektor- sektor tertentu seperti pom-pom, warung atau jasa transportasi laut, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau menegaskan tidak ada kewajiban penggunaan. Namun, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau mendorong dan mendampingi para pelaku usaha agar dapat mengadopsi teknologi pembayaran non-tunai.
“Kita tidak mewajibkan. Namun, kita mengedukasi supaya lebih banyak yang menggunakan QRIS. Beberapa sudah kita buatkan QRISnya, hanya tinggal dioptimalkan pemakaiannya,” kata Ardhienus.
Untuk menggunakan QRIS, para pelaku usaha harus memiliki rekening terlebih dahulu. Oleh karena itu, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau bersama perbankan terus memberikan pendampingan agar UMKM dapat memenuhi persyaratan layanan keuangan digital.
Program Berlayar di Belakang Padang merupakan agenda awal yang akan diperluas ke pulau-pulau lain di Kepri. Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau menilai penguatan digitalisasi pembayaran merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di wilayah kepulauan yang memiliki arus wisata dan perdagangan barang yang tinggi.
“Kita tidak menargetkan angka transaksi tertentu dalam dua hari kegiatan ini. Fokusnya adalah memperkenalkan dahulu. Ini langkah awal agar penggunaan QRIS akan meningkat dan pelaku ekonomi semakin terbiasa dengan digitalisasi,” ujar Ardhienus.
Selain edukasi pembayaran digital, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau juga sedang mengidentifikasi blok-blok ekonomi lokal yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut melalui sistem cross-border dan layanan digital lainnya. Dengan potensi geografis dan kunjungan wisatawan yang semakin besar, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau optimistis bahwa digitalisasi ekonomi di Belakang Padang dapat menjadi model pengembangan ekonomi pulau-pulau kecil lainnya di Kepri. (*/TB)
Pendapat menurut Daniel Hutagalung (Masyarakat Belakang Padang) ‘’Tidak Dipandang Sebelah Mata’’
| 1.118 Porsi Ikan Asam Pedas Cabai Kering Gelaran BI Kepri Tembus Rekor MURI |
|
|---|
| Bank Indonesia Dorong Arah Baru Menuju Blue Economy Inklusif di Kepri |
|
|---|
| Bank Indonesia Kepri Raih Dua Penghargaan saat Hari Jadi ke-23 Provinsi, Bukti Nyata Sinergitas |
|
|---|
| Bank Indonesia Perkuat UMKM Kepri dan Angkat Wastra Melayu |
|
|---|
| Kapolresta Barelang: QRIS Mudahkan Deteksi Tindak Pidana Keuangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/qris2.jpg)