Dishub Lingga Upayakan Pelebaran Parkir Pelabuhan Jagoh, Temui 2 Pemilik Lahan

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Persoalan parkir di Pelabuhan Jagoh Kabupaten Lingga masih menjadi polemik.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga, Hendry Efrizal mengatakan jika persoalan parkir yang sempit di Pelabuhan Jagoh masih terus diupayakan pihaknya.

Dirinya mengakui, area pelabuhan di wilayah Kecamatan Singkep Barat tersebut memang sempit.

Sehingga sering tak mampu menampung kondisi kendaraan yang padat.

Hendry Efrizal menerangkan, bahwa pada mulanya Dishub Lingga masih melakukan pendekatan dengan pemilik tanah atau lahan di area pelabuhan.

"Cuma waktu itu memang kita belum sampai tingkat negosiasi lagi, karena kita belum tau jelas anggaran nya berapa," ungkap Hendry kepada TribunBatam.id baru-baru ini.

Namun, ia sudah menyampaikan permasalahan ini dengan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Lingga pada Jumat (28/5) lalu.

"Alhamdulillah, kemarin ada sambutan baik dari kawan-kawan pansus di DPRD," sebutnya.

Hendry menerangkan, lahan yang dibutuhkan tidak terlalu besar, berkisar 30x40 meter⊃2;.

"Asalkan kendaran roda empat bisa kita akomodirkan di lapangan parkir Jagoh, upaya-upaya itu kemarin sudah kami sampaikan," imbuhnya.

Saat ini, pihaknya tinggal menunggu adanya pembahasan anggaran murni ataupun APBD-P.

Baca juga: Cegah Banjir Susulan di Lingga, Warga Dabo Gotong Royong Bersihkan Sungai

Dirinya menyebutkan, bahwa tanah yang ingin dijadikan lahan parkir tambahan tersebut dimiliki oleh 2 orang warga.

"Jadi kami sudah upayakan pendekatan dulu, sebelum kita lakukan pembahasan di Banggar (Badan Anggaran). Nanti kita minta support anggaran. Kemudian kami bentukkan lah tim-tim pembebasan lahan sesuai dengan peraturan yang ada," jelasnya.

Melalui Bidang Darat Dishub Lingga, lanjut Hendry, yang masih melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemilik lahan tersebut.

Untuk diketahui, saat pelabuhan membludak seperti jelang lebaran, Dishub Kabupaten Lingga hanya membuat rekayasa parkir di area tersebut, sehingga tidak ada kemacetan.

Rekayasa tersebut memposisikan kendaraan roda empat di bahu jalan, sementara roda dua di area parkir yang tersedia.

Baca juga: Bupati Lingga Kepri Komentari Dugaan Korupsi Koni Linga dan Menyeret Ketua Umum

Namun kondisi tersebut, akses masuk pelabuhan di bahu jalan dari bukit Desa Jagoh itu pun menjadi sempit, karena terpakai parkir kendaraan roda empat.

Sehingga, inilah yang masih menjadi 'PR' pihaknya untuk melakukan pelebaran area. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News