Dewi Kumala Sari
Ketua TP PKK Kepri Dewi Kumalasari Luncurkan Gesa Buana dan Posyandu Holistik Terintegrasi di Bintan
Ketua TP-PKK Dewi Kumalasari meluncurkan Gerakan Sayang Ibu Anak dan Posyandu Holistik Integrasi serta Intervensi Serentak Pencegah Stunting di Bintan
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar secara resmi meluncurkan dua program penting di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Selain Gerakan Sayang Ibu Anak (Gesa Buana), istri Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga meresmikan Posyandu Holistik Integrasi serta Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Peluncuran dua program tersebut dilaksanakan di Posyandu Melati Indah, Toapaya, Bintan, Selasa (11/6).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Bintan Roby Kurniawan, Ketua TP-PKK Bintan Hafizhah Ramadhani Putri.
Anggota Dewan terpilih Bintan Suprapto, Kepala Dinas Kesehatan Bintan Retno Riswati, Kepala Dinas Disdukcapil Bintan Rusli, Ketua DWP Kepri Nong Rochaizah dan Ketua DWP Bintan Elyza Riani.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Khususnya di Kabupaten Bintan, sekaligus mendukung tujuan SDG's dan program prioritas pemerintah yang fokus pada kehidupan sehat dan sejahtera.

"Peluncuran program ini sejalan dengan arah kebijakan dan strategi dalam RPJMN, yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong upaya promotif dan preventif," kata Bisri dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Rabu (12/6/2024).
Lebih lanjut, Bisri menjelaskan bahwa saat ini angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi.
Data menunjukkan bahwa AKI di Provinsi Kepulauan Riau juga mengalami kenaikan dari 83 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2022 menjadi 98 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2023.
"Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam mencapai tujuan SDGs, yaitu mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030," ujarnya.
Untuk itu, Bisri berharap program Gesa Buana ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi serta mencegah risiko komplikasi kebidanan melalui pemeriksaan kesehatan berkala, suplementasi gizi yang adekuat dan edukasi melalui buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam Ungkap Komitmen Tingkatkan SDM Lewat Pendidikan
"Kami berharap program Gesa Buana dan Posyandu Holistik Integrasi ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kepri, khususnya ibu dan bayi, serta mencapai target penurunan stunting. Semoga program ini terus berkesinambungan dan memberi banyak manfaat bagi kita semua," tutupnya.
Sementara itu, kegiatan Gesa Buana ini mendapatkan perhatian khusus dari Ketua TP-PKK Kepri.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam masa kehamilan dan pasca persalinan.
Pelaku Pecah Kaca Mobil di Batam Gunakan Uang Hasil Curian Untuk Renovasi Rumah |
![]() |
---|
BNI Hadir Lebih Dekat dengan Nasabah Lewat BGA Tournament |
![]() |
---|
Pegawai ASN PPPK Tertangkap Tangan Curi Kotak Amal, Nasibnya Diujung Tanduk, Kini Terancam Dipecat |
![]() |
---|
Satu Kampung Mengamuk, Rumah Pelaku Pembunuhan dan Rudapaksa Bocah SD Dirusak Warga |
![]() |
---|
Tribun Batam Laporkan Kasus Teror Order Fiktif ke Polda Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.