B ATAM TERKINI
Akademisi Nilai Perfilman dan Fotografi Jadi Sektor Ekraf Potensial di Kepri Setelah Kuliner
Para pelaku ekraf di Kepri memiliki tugas untuk menonjolkan ciri khas produk ekraf yang berbeda dengan daerah tetangga, sehingga memiliki keunikan.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pertumbuhan ekonomi kreatif tertinggi di Kepulauan Riau masih dipegang subsektor kuliner.
PJS Direktur Batam Tourism Polytechnic, Siska Amelia Maldin, SPd, MPd, menjelaskan, pertumbuhan subsektor kuliner ini ditandai dengan menjamurnya gerai-gerai makanan dan minuman yang ada di Kepri.
Hal ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri.
"Salah satu contoh yang bisa kita lihat, adalah banyaknya bermunculan kafe-kafe yang ada di Batam. Pertumbuhan ini didorong meningkatnya permintaan, serta mobilitas perekonomian," jelas Siska, ketika menjadi pembicara dalam workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif, di Hotel Harmoni One, Batam, Rabu (26/6/2024).
Namun demikian, pihaknya turut melihat potensi yang besar untuk dikembangkan dari subsektor ekonomi kreatif, industri film, video dan fotografi.
Pengembangan industri perfilman ini dapat dilihat, salah satunya di Nongsa Digital Park.
Kawasan ini tidak hanya secara lokal maupun nasional, melainkan juga internasional, yang mana banyak film-film produksi dunia yang dibuat di lokasi itu.
Baca juga: Dispar Kepri Gelar Workshop bagi Pelaku Usaha Ekraf Upaya Kembangkan Ekosistem Ekonomi Kreatif
"Kemudian, subsektor potensial lainnya adalah, industri kriya. Apa yang kurang adalah tinggal bagaimana ini bisa didiversifikasi menjadi produk yang berbeda dibandingkan daerah lain," ujar Siska.
Menurutnya, jika berbicara kebudayaan Melayu, maka dua daerah yang menonjol adalah Provinsi Kepri dan Provinsi Riau.
Para pelaku ekraf di Kepri memiliki tugas untuk menonjolkan ciri khas produk ekraf yang berbeda dengan daerah tetangga, sehingga memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan ini kemudian harus dipasarkan pula dengan kemasan yang memiliki daya jual.
Sebagai akademisi, pihaknya pun memberikan rekomendasi kepada Pemerintah untuk mengaktifkan peran unsur-unsur pentaheliks di Kepri.
Capaian yang dihasilkan dari koordinasi ini dapat berupa pembentukan badan yang menaungi seluruh stakeholder dari lima unsur tersebut, yakni Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pengusaha, dan Media.
"Kepri memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa, hanya perlu mengaktifkan banyak sektor dan peran berbagai pihak," tambah Siska. (*)
(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.