Bocoran Dari Mantan Pacar, Riccardo Calafiori Jadi ke Arsenal

TRIBUNBATAM.id - Transfer besar Riccardo Calafiori dari Bologna ke Arsenal telah resmi diselesaikan, meskipun pengumuman tersebut datang dari sumber yang tidak terduga, yaitu mantan pacar sang pemain.

Riccardo Calafiori, pemain internasional Italia yang bersinar di Euro 2024, telah menjadi target utama Arsenal di bursa transfer musim panas ini.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, sangat tertarik untuk memperkuat lini belakang dengan merekrut bek kiri baru, dan Calafiori menjadi pilihan utama meskipun sempat ada beberapa hambatan yang mengancam proses transfer ini.

Menurut laporan, Arsenal dan Bologna telah mencapai kesepakatan dengan nilai €50 juta (Rp 882 miliar), dan persyaratan pribadi dengan Calafiori yang berusia 22 tahun telah disetujui.

Baca juga: Prediksi 4 Besar Liga Inggris 2024-2025, Owen: Manchester City Juara, Arsenal Runner-Up

Baca juga: Leny Yonro Gabung Manchester United, Legenda Arsenal Beri Pujian

Calafiori sangat antusias untuk pindah ke Emirates Stadium, markas Arsenal.

Pada Sabtu malam, transfer ini akhirnya dinyatakan selesai, tetapi bukan dari sumber resmi klub.

Benedetta Boeme, yang hingga baru-baru ini masih menjadi pacar Calafiori, mengonfirmasi kepindahan ini melalui sebuah postingan di media sosial.

Boeme membagikan pesan emosional di Instagram yang mengungkapkan perubahan dalam hidupnya dan hubungannya dengan Calafiori.

Baca juga: Prediksi Superkomputer, Arsenal Belum Mampu Kalahkan Manchester City di Musim Depan

Dalam unggahan storynya, Boeme menulis:

"Banyak dari Anda bertanya apa yang terjadi dalam hidup saya akhir-akhir ini, jadi saya memutuskan untuk membagikannya kepada Anda."

"Riccardo dan saya tidak lagi bersama saat ini. Saya tidak tahu apakah kami akan bisa kembali bersama, tapi saya ragu."

"Saya butuh waktu untuk memproses semua yang terjadi selama 3-4 hari terakhir. Saya masih butuh waktu.

"Terima kasih kepada semua orang yang menunjukkan video yang beredar di TikTok minggu ini."

"Saya menghargainya; penting bagi saya untuk mengetahui kebenaran. Saya sudah menontonnya berkali-kali, mencari alasan untuk memaafkan dan melupakan, tapi saya tidak bisa."

"Kami sudah membicarakannya, tapi saya masih ragu dengan jawaban atas pertanyaan saya.