Liga Italia
AS Roma Jadi Kambing Hitam Riccardo Calafiori Tinggalkan Serie A Untuk Arsenal
AS Roma disalahkan karena tidak memberi kepercayaan kepada Riccardo Calafiori hingga muncul rumor bek Italia tersebut akan hengkang ke Arsenal.
TRIBUNBATAM.id - Sebuah artikel dari Corriere dello Sport mengkritik AS Roma karena dianggap "tidak percaya" pada Riccardo Calafiori setelah bek muda Italia itu mengalami cedera lutut serius pada tahun 2018.
Calafiori hampir bergabung dengan Arsenal dari Bologna dalam sebuah kesepakatan bernilai €45 juta (Rp 791 miliar).
Namun, harga yang tinggi dan penampilan mengesankan untuk Bologna serta tim nasional Italia membuat Roma, mantan klubnya, merasa penuh penyesalan.
Penyesalan ini sudah terlihat sejak bulan Januari ketika diketahui bahwa harga Calafiori lebih tinggi dari €4 juta (Rp 70 miliar) yang dibayarkan Bologna untuk membelinya dari Basel pada tahun 2023.
Baca juga: Mikel Arteta Masih Belum Mau Beri Bocoran Soal Riccardo Calafiori ke Arsenal
Baca juga: Leonardo Bonucci Kecewa Riccardo Calafiori ke Arsenal: Harusnya ke Juventus
Calafiori bergabung dengan klub Swiss tersebut setahun sebelumnya dari Roma dengan harga yang lebih rendah, sekitar €2 juta (Rp 35 miliar).
“Nilai yang sangat kecil untuk seorang pemain yang dianggap sebagai salah satu produk terbaik dari akademi Roma."
"Bruno Conti melihat potensinya saat dia berusia sembilan tahun, ketika bermain untuk Petriana,” tulis jurnalis Guido D’Ubaldo dalam edisi cetak Il Corriere dello Sport.
D'Ubaldo kemudian melanjutkan keterangannya bahwa hanya karena cedera Riccardo Calafiori jadi tidak diberi kepercayaan oleh AS Roma.
“Roma kehilangan kepercayaan pada dirinya setelah cedera lutut yang parah. Pada tahun 2018, Riccardo hampir berhenti bermain sepak bola," ujarnya.
"Dokter ortopedi terkenal mengatakan tidak ada harapan bagi karier profesionalnya. Mendiang agen Italia, Mino Raiola, meyakinkan kliennya untuk menjalani operasi di Amerika Serikat," jelasnya.
Baca juga: Bocoran Dari Mantan Pacar, Riccardo Calafiori Jadi ke Arsenal
Baca juga: Transfer Riccardo Calafiori ke Arsenal Alami Kebuntuan, Liverpool Siap Bajak
Mino Raiola, agen pertama Calafiori, meyakinkan bek muda tersebut untuk menjalani operasi lutut di Amerika Serikat seperti yang dilakukan Zlatan Ibrahimovic.
Pada bulan Juni, Calafiori mengatakan bahwa Raiola sangat berperan penting dalam proses pemulihannya.
“Ketika Calafiori kembali ke lapangan, bahkan penampilan debutnya yang menjanjikan di bawah pelatih Paulo Fonseca tidak cukup untuk mengubah pandangan Roma,” lanjut D’Ubaldo.
“Jose Mourinho jarang memberinya kesempatan, dan setelah masa pinjaman di Genoa, Thiago Pinto menjualnya ke Basel dengan status transfer permanen."
"Roma tidak ingin mengambil risiko terkait kesembuhannya, dan kini Calafiori telah menjadi bintang internasional.
“Riccardo adalah salah satu dari sedikit berita positif dari kegagalan timnas Italia di Euro,” tambah jurnalis tersebut.
“Pada usia 22 tahun, dia adalah pemain yang fit, meski banyak yang mengira kariernya sudah berakhir."
"Daniele De Rossi pernah melihatnya bermain saat masih kecil dan memberikan kausnya setelah cedera parah tersebut."
"Banyak yang akan menyerah, tetapi Riccardo selalu yakin dia bisa sukses dengan dukungan keluarganya."
"De Rossi menyesal tidak sempat melatihnya setelah menjadi orang pertama yang melihat bakatnya."
"Roma menyia-nyiakan peluang besar, sementara Bologna berhasil memanfaatkannya," imbuhnya.
Baca juga: Edu Gaspar Punya Rencana Cadangan Jika Riccardo Calafiori Batal ke Arsenal
Baca juga: Transfer Liga Inggris - Kapan Riccardo Calafiori Datang ke Arsenal?
Calafiori, yang kini menjadi pemain andalan Bologna dan tim nasional Italia, merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kegigihan dan dukungan yang tepat dapat mengubah nasib seorang pemain muda.
Setelah cedera parah yang hampir menghancurkan kariernya, ia mampu bangkit dan menunjukkan potensi yang sebenarnya.
Roma, yang dulu tidak memberikan kepercayaan penuh kepadanya, kini hanya bisa menyaksikan mantan pemainnya bersinar di tempat lain.
Sementara itu, Bologna telah mendapatkan keuntungan besar dari kehadiran Calafiori, baik di level klub maupun internasional.
Kisah Calafiori juga menjadi pelajaran penting bagi klub-klub sepak bola lainnya untuk tidak cepat menyerah pada pemain muda yang mengalami cedera.
Dengan dukungan yang tepat dan keyakinan pada kemampuan mereka, pemain muda dapat pulih dan bahkan mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Sekarang, dengan usianya yang masih muda, Calafiori memiliki masa depan yang cerah di depannya.
Banyak yang percaya bahwa ia akan terus berkembang dan menjadi salah satu bek terbaik di dunia.
Prestasinya bersama Bologna dan tim nasional Italia membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan selalu membuahkan hasil.
Pada akhirnya, kisah Riccardo Calafiori adalah kisah tentang kepercayaan diri, kegigihan, dan pentingnya dukungan dalam menghadapi rintangan.
Roma mungkin telah melewatkan kesempatan besar, tetapi bagi Calafiori, ini adalah awal dari perjalanan luar biasa dalam karier sepak bolanya.
.
(Tribunbatam.id/Fahmi Ghifari)
* baca berita Tribun Batam lainnya di Google News.
Mikel Arteta Masih Belum Mau Beri Bocoran Soal Riccardo Calafiori ke Arsenal |
![]() |
---|
Leonardo Bonucci Kecewa Riccardo Calafiori ke Arsenal: Harusnya ke Juventus |
![]() |
---|
Bocoran Dari Mantan Pacar, Riccardo Calafiori Jadi ke Arsenal |
![]() |
---|
Transfer Riccardo Calafiori ke Arsenal Alami Kebuntuan, Liverpool Siap Bajak |
![]() |
---|
Edu Gaspar Punya Rencana Cadangan Jika Riccardo Calafiori Batal ke Arsenal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.