Batam Terkini

Data Operasi SAR Batam Hingga Agustus 2024, Paling Banyak di Jembatan Barelang

Operasi SAR di Batam hingga Agustus 2024 paling banyak menyasar di Jembatan Barelang. Berikut ini datanya.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
BASARNAS BATAM - Personel Basarnas Batam saat pencarian korban di Jemabatan 5 Barelang beberapa waktu lalu. Mereka mencatat penanganan kasus pencarian dan penyelamatan hingga Agustus 2024. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Batam punya kontribusi besar setiap ada informasi orang hilang.

Mereka merangkum berbagai operasi SAR mulai awal tahun hingga Agustus 2024.

Empat kasus di antaranya melibatkan dugaan bunuh diri dengan korban yang melompat dari Jembatan 1, 4 dan 5 Barelang. 

Dantim Pos Basarnas Kota Batam, Dedius mengatakan dalam setiap operasi pencarian, pihaknya telah semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan dalam situasi darurat serta melakukan pencarian dan penyelamatan yang efektif.

"Untuk kasusnya ada korban tenggelam di Galang waktu itu, kemudian jatuh saat pengerjaan kapal hingga dugaan bunuh diri lompat jembatan," ujar Dedius, Selasa (10/9/2024).

Dalam proses pencarian yang dilakukan, paling lama 4 hari korban ditemukan.

"Variatif, tergantung kendalanya seperti cuaca dan arus laut ya, paling singkat tidak ada 24 jam ditemukan, paling lama 4 hari," tambahnya.

Dalam kasus dugaan bunuh diri dengan lompat dari atas jembatan, Basarnas bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk menyelidiki dan menangani kejadian secara menyeluruh.

"Kalau untuk dugaan bunuh diri kemarin pertengahan Mei, saat itu satu orang di pagi hari baru ditemukan setelah 4 harian, waktu petangnya ada lagi yang lompat meskipun berbeda lokasi," ingat Dedi.

Kemudian ia juga mengingat pada 30 Juni 2024, juga ada yang melompat dari Jembatan 1 Barelang, tak sampai 24 jam jasad pria tersebut ditemukan mengapung di perairan Piayu.

"Yang terakhir itu kasus dugaan mengakhiri hidup itu terjadi pada pertengahan Juli 2024, di Jembatan 5 Barelang, 3 hari pencarian baru ditemukan," paparnya.

Baca juga: Operasi SAR di Perairan Batam-Singapura Resmi Ditutup, Korban Belum Ditemukan

Sementara untuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap M Johari resmi ditutup. 

Nelayan lokal ini dilaporkan terjatuh dari High Speed Craft (HSC) di perairan perbatasan Batam-Singapura pada awal September 2024 lalu belum membuahkan hasil sampai 7 hari pencarian. 

Sementara Humas Pos Basarnas Tanjungpinang mencatat selama Januari hingga Agustus 2024, ada sekitar 22 kasus yang telah mereka tangani. 

Kasus tersebut meliputi wilayah Tanjungpinang, Bintan, Batam, Lingga dan Tanjung Balai Karimun.

Dalam operasi pencarian, sebanyak 7 pos dan 22 kru yang telah disiagakan, juga selain rubber boat ada beberapa peralatan pintar.

Baca juga: Basarnas Natuna Tolong Nelayan Alami Insiden, Bagian 9 Operasi SAR Tahun 2024

Seperti aqua eyes, drone yang dilibatkan dalam proses pencarian. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved